Kebutuhan transportasi sudah menjadi kebutuhan utama manusia. Khususnya di Indonesia, motor merupakan jenis kendaraan favorit dari semua kalangan. Masyarakat yang tergolong menengah ke bawah pun bisa mendapatkan kendaraan ini dengan cukup mudah. Cicilan ringan, DP 0% dan segala macam promo semakin mempermudah kita untuk mendapatkan motor impian.

Karena saking mudahnya membeli kendaraan, kendaraan roda 2 yang beredar di Jakarta lebih besar dari jumlah penduduknya. Dilansir oleh mediaindonesia.com (data pada tahun 2015) kendaraan roda 2 sebesar 13.9 juta. Padahal Jakarta waktu itu hanyalah sebesar 10.1 juta jiwa. Dapat diperkirakan kemungkinan pada tahun 2018 ini sudah sangat meningkat jumlahnya.

Namun kali ini saya tidak akan membahas kemacetan ibukota atau segala permasalahan yang diakibatkan karena membludaknya kendaraan. Pada kesempatan ini saya akan memberikan tips bagi agan-agan yang akan membeli motor "baru". Kagak nyambung ya sama kata pengantarnya? Cuek aja lah.. Lanjut!!

Beberapa tahun terakhir, pasar motor di Indonesia menghadirkan beberapa model dengan teknologi terbaru, misalnya peralihan dari karburator ke teknologi injeksi dan lain sebagainya. Teknologi baru dengan berbagai fitur menarik merupakan sebuah kemajuan yang sudah seharusnya selalu dikembangkan. Tapi apakah Indonesia cukup siap menerima perubahan-perubahan tersebut?

Saya rasa belum. Sebagai contoh, dealer resmi beberapa brand ternama yang sudah meluncurkan motor injeksi terbaru beberapa tahun lalu, tidak serta merta langsung didukung oleh pelayanan aftersales yang memadai, misalnya untuk servis berkala dan sebagainya. Hal ini diakibatkan oleh peralatan di beberapa dealer yang kurang mendukung untuk melakukan servis, khususnya di kota-kota kecil yang sangat merasakan hal ini. Inget ya. Di sini saya bercerita "waktu itu" ya. Namun sekarang sudah cukup berkembang.