TS
fastport
5 Perusahaan yang Paling di Segani di Indonesia
1. Astra International
Quote:
Penghasilan bersih Perseroan untuk sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September
2010 meningkat sebesar 35% dari Rp 70,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2009 menjadi
Rp 95,0 triliun. Laba bersih naik 46% menjadi Rp 10,4 triliun dan laba bersih per saham Perseroan mengalami kenaikan sebesar 46% menjadi Rp 2.560. Nilai aset bersih Astra meningkat 18% menjadi Rp 47,2 triliun dan nilai aset bersih per saham juga naik 18% menjadi Rp 11.653.
Grup usaha perusahaan mendapat benefit dari aliran kas operasional yang sangat kuat. Semua
kas bersih, tidak termasuk pinjaman Grup Jasa Keuangan anak perusahaan, mencapai Rp 227
miliar, dibandingkan dengan Rp 729 miliar pada akhir tahun 2009, karena terjadinya ekspansi
bisnis perusahaan.
2010 meningkat sebesar 35% dari Rp 70,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2009 menjadi
Rp 95,0 triliun. Laba bersih naik 46% menjadi Rp 10,4 triliun dan laba bersih per saham Perseroan mengalami kenaikan sebesar 46% menjadi Rp 2.560. Nilai aset bersih Astra meningkat 18% menjadi Rp 47,2 triliun dan nilai aset bersih per saham juga naik 18% menjadi Rp 11.653.
Grup usaha perusahaan mendapat benefit dari aliran kas operasional yang sangat kuat. Semua
kas bersih, tidak termasuk pinjaman Grup Jasa Keuangan anak perusahaan, mencapai Rp 227
miliar, dibandingkan dengan Rp 729 miliar pada akhir tahun 2009, karena terjadinya ekspansi
bisnis perusahaan.
2. Unilever Indonesia
Quote:
PT Unilever Indonesia Tbk sepanjang 6 bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih Rp 2,82 triliun atau naik sebesar 21,03 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 2,33 triliun.Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, Selasa (30/7/2013), perolehan laba bersih itu berasal dari penjualan yang dibukukan emiten berkode UNVR ini sebesar Rp 15,43 triliun pada semester I-2013. Jumlah itu naik 15,49 persen dari periode yang sama 2012 sebesar Rp 13,36 triliun.
Di sisi lain, total aset Unilever Indonesia pada akhir Juni 2013 mencapai Rp 14,19 triliun atau tumbuh 18,44 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,98 triliun.Pada periode tersebut, UNVR membayar pemasok sebesar Rp 10,82 triliun. Sementara itu, jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada direksi dan karyawan sebesarRp 687,69 miliar, serta pembayaran royalti Rp 582 miliar.
Di sisi lain, total aset Unilever Indonesia pada akhir Juni 2013 mencapai Rp 14,19 triliun atau tumbuh 18,44 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,98 triliun.Pada periode tersebut, UNVR membayar pemasok sebesar Rp 10,82 triliun. Sementara itu, jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada direksi dan karyawan sebesarRp 687,69 miliar, serta pembayaran royalti Rp 582 miliar.
3. Bank Central Asia
Quote:
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat pertumbuhan aset 15,3% tahun lalu. Dengan pertumbuhan aset itu, BCA mengukuhkan diri sebagai bank beraset terbesar ketiga di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia (BI) per 2012, aset BCA mencapai Rp 436,7 triliun, meningkat dibandingkan aset tahun sebelumnya yang sebesar Rp 378,6 triliun.
Direktur Konsumer BCA Henry Koenafi mengatakan, pihaknya baru akan merilis kinerja yang sudah diaudit pada akhir bulan ini. Sedangkan, data BI tersebut merupakan data yang belum diaudit. âTapi selisihnya tidak jauh,â ucapnya, ketika dihubungi KONTAN.
Jumlah aset tersebut masih menempatkan BCA menjadi bank beraset terbesar ketiga di Indonesia. Bertahan pada posisi pertama yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jumlah aset Rp 561,1 triliun. Lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berada di bawahnya dengan aset Rp 547,5 triliun.
Direktur Konsumer BCA Henry Koenafi mengatakan, pihaknya baru akan merilis kinerja yang sudah diaudit pada akhir bulan ini. Sedangkan, data BI tersebut merupakan data yang belum diaudit. âTapi selisihnya tidak jauh,â ucapnya, ketika dihubungi KONTAN.
Jumlah aset tersebut masih menempatkan BCA menjadi bank beraset terbesar ketiga di Indonesia. Bertahan pada posisi pertama yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jumlah aset Rp 561,1 triliun. Lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berada di bawahnya dengan aset Rp 547,5 triliun.
4. Bank Rakyat Indonesia
Quote:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, telah mencatat pembukuan pertumbuhan aset mencapai 28,34 persen pada akhir 2014. Total Aset BRI mencapai sebesar Rp 778,02 triliun tumbuh, dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 606,37 triliun.
Direktur UMKM BRI, Djarot Kusumayakti, mengatakan dari hasil kegiatan operasional, baik pinjaman maupun jasa perbankan lainnya, Bank BRI berhasil mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 24,20 triliun (Bank Only) atau meningkat sebesar 14,35 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Pertumbuhan laba bersih tersebut menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 981 per lembar saham lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 858 per lembar saham.
Direktur UMKM BRI, Djarot Kusumayakti, mengatakan dari hasil kegiatan operasional, baik pinjaman maupun jasa perbankan lainnya, Bank BRI berhasil mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 24,20 triliun (Bank Only) atau meningkat sebesar 14,35 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Pertumbuhan laba bersih tersebut menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 981 per lembar saham lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 858 per lembar saham.
5. Bank Mandiri
Quote:
Bank Mandiri mengukuhkan diri sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, dengan aset tahun 2014 mencapai Rp 855 triliun. Jumlah itu naik dibanding tahun 2013 yang sebesar 733,1 triliun.
"Pertumbuhan penyaluran kredit mendorong peningkatan aset menjadi Rp 855 triliun dari Rp 733,1 triliun pada Desember 2013, pencapaian ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan 4/2014 di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Budi mengatakan, pertumbuhan kredit bank Mandiri tahun 2014 mencapai Rp 530 triliun atau naik 12,2 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 472,4 triliun pada periode yang sama. Adapun rasio non performing loan (NPL/kredit bermasalah) berada di level 2,15 persen.
"Pertumbuhan penyaluran kredit mendorong peningkatan aset menjadi Rp 855 triliun dari Rp 733,1 triliun pada Desember 2013, pencapaian ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan 4/2014 di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Budi mengatakan, pertumbuhan kredit bank Mandiri tahun 2014 mencapai Rp 530 triliun atau naik 12,2 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 472,4 triliun pada periode yang sama. Adapun rasio non performing loan (NPL/kredit bermasalah) berada di level 2,15 persen.
Spoiler for Sumber ::
0
1.4K
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan