Asal Mula Satai, Makanan Lezat Yang Menjadi Rebutan 4 Negara

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Asal Mula Satai, Makanan Lezat Yang Menjadi Rebutan 4 Negara

adeb124

03-05-2021 04:36

Asal Mula Satai, Makanan Lezat Yang Menjadi Rebutan 4 Negara

Siapa yang tidak mengenal satai? Makanan ini begitu mudah dijumpai dan didapatkan untuk disantap. Mulai dari kaki lima hingga ke restoran dan hotel bintang lima menyajikan menu ini. Bahkan perlu diketahui, jika satai ayam menempati posisi ke-14 versi makanan terenak di Dunia menurut hasil survei CNN yang dirilis pada tahun 2017. Namun, apakah benar jika satai merupakan makanan asli Indonesia? Memang masih menjadi perdebatan dan rebutan 4 negara termasuk Indonesia yang mengklaim satai sebagai makanan aseli khas negaranya. Selain Indonesia ada India, Arab, China yang mengakui satai adalah makanan aseli negara mereka. Satai adalah makanan lezat yang dimakan oleh semua kalangan masyarakat, dan pernah menjadi momen penting saat satai menjadi makanan pemersatu antara Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan rekonsiliasi bertempat di Sate Senayan.

Satai ayam yang lezat (Foto: Bisnis Bandung)

Bahan utama satai dapat menggunakan daging ayam, kambing, domba, sapi, kerbau, kelinci, bebek, babi, kerang, udang, bahkan kuda. Namun, yang paling banyak dijual di Indonesia adalah satai yang terbuat dari daging ayam, daging kambing dan daging sapi. Terbayang, bagaimana betapa makanan satai begitu lezat untuk dinikmati.

Illustrasi orang makan satai (Foto: Fokus lintas)

Proses pembuatan satai dimulai dengan memotong-motong daging menjadi potongan kecil sebelum kemudian dibumbui dan selanjutnya ditusuk dengan rapi menggunakan tusuk satai yang terbuat dari bambu ataupun kayu. Setelahnya, daging yang sudah ditusuk kemudian dibakar di atas bara api dengan menggunakan arang. Sebenarnya, masing-masing satai di berbagai daerah di Indonesia menggunakan bumbu yang berbeda, dan disantap dengan beberapa bahan tambahan yang tidak sama.

Buku Balinese Food: The Traditional Cuisine & Food Culture of Bali (2014) karya Vivienne Kruger (Foto: Tuttle Publishing)

Menurut buku Balinese Food: The Traditional Cuisine & Food Culture of Bali (2014) karya Vivienne Kruger, menyebut bahwa satai berasal dari istilah Tamil yakni sathai.

Tamil atau sathai adalah potongan daging yang diasinkan lalu dipanggang dengan tusuk kayu kemudian dicelupkan ke dalam saus khusus sebelum dimakan.

Cara pengolahan daging ini menjadi inspirasi bagi kaum saudagar musim Tamil dan Gujarat yang berasal dari Asia Selatan (India). Kemudian, mereka membawa resep itu ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Konon, pada awal abad ke-15, salah satu murid Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim yang bernama Satah sering mengolah daging kambing. Supaya mudah dibumbui dan dibakar serta dimakan, Saat kemudian memotong daging itu menjadi kecil-kecil dan menusukkan potongan-potongan daging itu dengan batang bambu kemudian dibakar atau dipanggang. Dan itulah teori yang dianggap oleh sebagian orang di Indonesia asal muasal makanan satai yang nan lezat ini.

Satai yang siap dihidangkan untuk hari raya (Foto: Alami)

Terlepas dari semua teori itu, satai pada akhirnya menyebar ke seluruh penjuru Nusantara lalu diadaptasi di berbagai daerah dengan masing-masing ciri khasnya.

Aneka jenis Satai (Foto: Alami)

Indonesia mempunyai banyak jenis satai dengan ciri khas dan resep masing-masing daerahnya, misalnya saja Satai Madura, Satai Padang, Satai Lilit Bali, Satai Buntel Solo, Satai Klathak Yogyakarta, Satai Ambal Kebumen, Satai Kerang Surabaya, dan jenis satai lainnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa bahan utama dari satai adalah daging, baik itu daging ayam, sapi, kambing, kerbau, kelinci, bebek, kerang, udang, bahkan kuda. Nah, umumnya masyarakat Indonesia membuat satai dari potongan daging ayam, kambing, dan sapi.

Peristiwa bersejarah pertemuan antara kontestan pemilu presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Sate Khas Senayan, FX Sudirman Sabtu (13/7/2019).

Sebelum dibakar di bara api, daging dipotong dengan ukuran kecil, kemudian dibumbui dan ditusuk dengan rapi. Dibeberapa daerah, bumbu yang digunakan berbeda-beda, mulai dari bumbu kacang, bumbu kecap dengan potongan cabai dan bawang, kuah gulai, maupun kuah kari.