Agan pernah pergi ke sungai Ciliwung? Jika melihat pohon ini berarti agan tidak berbohong. Pohon ini banyak tumbuh di bantaran sungai Ciliwung, khususnya wilayah sekitar Kebun Raya Bogor. Pohon ini sangat menyukai wilayah yang berair. Ya, inilah pohon loa atau lo. Dalam literatur ilmiahnya dikenal sebagai Ficus Racemosa. Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia tropis.







Pohon ini memiliki ciri-ciri yang khas. Buahnya bergerombol dalam cluster batang yang biasanya tumbuh di sekitar bantaran sungai. Warna buahnya hijau dan merah jika sudah matang. Hewan-hewan pemanjat seperti kera, luwak, dan burung sangat menyukai buah ini. Pohon ini merupakan kerabat dari keluarga Moraceae.

Bagi kalangan pecinta alam, pohon ini menjadi salah satu pilihan untuk kegiatan reboisasi. Para petani tanaman mulai biasanya mencangkok tanaman ini agar bisa ditanam kembali. Akarnya yang sangat kokoh mudah sekali menancap masuk ke dalam tanah, sehingga bisa bermanfaat sebagai penahan tanah dari bahaya longsor.

Nah, kira-kira selain baik untuk menjaga wilayah bantaran sungai, apa saja manfaat pohon yang satu ini?

Pohon loa juga bermanfaat sebagai obat. Ini terlihat dari kandungan kimia di dalamnya.


Sekedar berbagi pengalaman penulis, saat menanam pohon ini ada kesenangan tersendiri, salah satunya karena dapat dijadikan sebagai rootstocktanaman lain salah satunya pohon tin/fig (ara/ Ficus Carica L). Tentunya karena keunggulan akar loa yang lebih kuat dibandingkan akar pohon tin yang mudah terserang penyakit busuk akar, yang disebabkan serangan nematoda. Pohon loa terbukti lebih kuat dengan kondisi tanah yang basah sehingga jika disambungkan dengan pohon tin dapat menghasilkan pokok batang yang lebih kokoh dan genjah.

Selain baik sebagi tanaman pelindung dan rootstock tamanam tin, pohon loa sangat tepat saat dijadikan sebagai media bonsai yang bernilai jual tinggi. Tentunya setelah melalui beragam trimming yang dilalui. Para penghobi bonsai biasanya akan rela "mati-matian" untuk berburu bonggol tanaman ini di pinggir-pinggir sungai. Maklum saja, pohon ini sudah lama menjadi incaran para penghobi bonsai, tepatnya sejak para pebonsai asal Jepang yang "meracuni" kita dengan beragam aliran bonsai yang menawan. Bonsai dari pohon ini bisa di pergunakan dengan berbagai macam gaya, bisa kengai, han kengai, slanting maupun broom. Semua gaya bisa diadopsi oleh pohon ini karena bentuk dialamnya pun sangat bervariasi. Untuk para pecinta bonsai yang menyenangi akar terlihat diatas tanah, maka pohon ini bisa menjadi primadona anda karena akar yang ada sangat bagus untuk ditonjolkan.

Para pebonsai Indonesia yang kreatif tentunya akan mencari beragam bibit bonsai yang mudah hidup dan beradaptasi dengan baik dengan iklim setempat. Salah satunya memanfaatkan pohon-pohon yang mampu tumbuh optimal tanpa terganggu oleh cuaca.

Cara menanam pohon ini rupanya tidak terlalu sulit. Biasanya dengan teknik cangkok yang benar tanaman ini dengan mudah mengeluarkan akar serabut. Kalau sudah begitu, tanaman ini sudah bisa dipindahkan ke media lain atau langsung ditanam ke tanah. Karena sifatnya yang sangat doyan air, akan lebih cocok jika ditanam di dekat aliran air. Setelah tidak berapa lama tanaman ini akan cepat tumbuh besar dengan batang yang kokoh seperti pohoh beringin.

Musuh pohon ini adalah hama kutu putih yang bisa merusak dan menyerang daun dan batang. Jika sudah begitu mengganggu dan harus segera dipangkas atau pruning untuk menghilangkan kutu.

Nah, silahkan bereksperimen untuk menaman pohon ini dan jadikan lingkungan kita sejuk dengan pohon-pohon yang menghijau.Semoga bermanfaat. Mohon bagi yang punya pengalaman dengan pohon yang satu ini silakan berikan komentar di bawah ini.