Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dheabestyAvatar border
TS
dheabesty
Takdirmu Adalah Bagian Terindah Dari Hidupmu
Hidup ini sekedar pergantian, dari siang ke malam, dari sedih ke bahagia, dari luka menuju sembuh atau sebaliknya dan begitu seterusnya dari masa ke masa. Kita tidak akan menemukan kesenangan yang abadi ataupun kesedihan berkepanjangan. Tidak bakal mendapati musim hujan sepanjang tahun atau kemarau yang terus menerus, semua ada waktu dan masanya.



Semuanya akan lewat dan pasti berlalu. Nah jika akhirnya kita paham bahwa perasaan apapun yang kita miliki akan berakhir lalu mengapa kita membenamkan diri kita dan sulit bangkit dari rasa sedih dan kecewa yang membelenggu? Atau membiarkan diri kita larut dan hanyut dalam kebahagiaan yang pasti juga akan terenggut? Seperti peringatan Allah swt yang bunyinya seperti dibawah ini: “Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

Nah… Jika semua hanya sementara, mengherankan jika ada yang jumawa karena memegang jabatan tinggi, tragis jika ada yang bunuh diri hanya karena ditinggalkan oleh orang yang dia cintai. Bodoh sekali jika ada yang mau menghalalkan segala cara untuk bisa menempati posisi tertinggi di kantor, ada yang rela menginjak orang lain agar dapat disukai oleh atasannya, ada yang mau saja memata-matai dan fitnah sana-sini hanya agar terlihat lebih baik di mata orang lain. Bahkan ada lagi yang sampai membiarkan hatinya mati melihat kesulitan dan penderitaan orang lain, enggan membantu, sungkan menolong padahal bisa jadi apa yang dirasakan oleh orang tersebut, suatu saat akan dia rasakan juga, bukankah tidak ada yang mustahil dalam hidup ini? Apa yang terjadi pada kita akan dirasakan orang lain, begitu sebaliknya… karena hidup ini hanya permainan dan silih bergantinya kecewa dan rasa puas, sedih dan bahagia.

Setiap kita memiliki taqdir yang sudah ditetapkan dan tak bisa di ubah. Kita masing-masing memiliki jatah bahagia dan kecewa yang harus kita selesaikan selama kita hidup. Semuanya akan berproses dan tujuannya semata-mata menjadikan kita manusia yang lebih baik, bermamfaat, dan diatas semua itu menjadikan kita lebih dekat kepada Sang Pemilik Hidup seperti tujuan awal kita dihadirkan kedunia ini. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”(Q.S. Adh- zariyat:56).

Jika kita masing-masing memiliki jatah bahagia dan kecewa, gagal dan sukses, lalu untuk apa kita memilih jalan yang keliru untuk bisa mendapat jabatan? menoreh luka dan menohok teman sendiri agar nampak lebih kemilau? Apa dengan begitu, lantas kita menjadi lebih bahagia? Apa dengan demikian kita sanggup menambah jatah bahagia kita dari yang sudah seharusnya? atau sebaliknya kita juga merasa puas bisa menambahi kesedihan dan keterpurukan yang menjadi jatah orang lain? Tentu saja tidak, bukankah semua sudah tertulis rapi? jatah setiap orang dan takarannya masing-masing sesuai kemampuannya? Tidak kurang dan tidak lebih bagi tiap-tiap kita?, karena Allah maha tahu seberapa besar kemampuan kita, dan Allah tidak pernah menguji kita melampaui kemampuan yang sanggup kita pikul, kalaupun kita merasa lebih itu hanya perasaan saja.

Intinya saya hanya ingin dan mau bilang, BIASA AJALAH, tak usah sombong dengan kelebihanmu, karena ada yang lebih darimu dia mampu bersikap biasa saja, lebih tinggi pangkatnya, lebih baik statusnya, lebih banyak hartanya, lebih cerdas dan pintar tapi tetap rendah hati dan tak jumawa, dan tak perlu juga lebay hingga menangis darah, masih banyak yang jauh lebih menderita tapi mereka sanggup terus sabar dan tersenyum. Mereka yang mampu bersikap biasa saat didatangi kejadian luar biasa adalah mereka yang mencintai hidupnya, yang mendekap erat taqdirnya dan yakin apapun itu hanya semata-mata ujian Allah untuk melihat seberapa besar keyakinan dan rendah hatinya saat di anugerahi kenikmatan dan kelebihan, dan seberapa panjang sabarnya ketika Allah mencabut kenikmatan dan merenggut harta yang dititipkan kepada mereka, mereka yang yakin akan pertolongan Tuhannya.

Mereka yang percaya bahwa hidup hanya sekedar permainan peran, silih bergantinya ujian, dan tugas kita, hanya memainkan peran-peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi cintai peranmu, dekap erat taqdirmu dengan senyum niscaya apapun yang kita hadapi tidak mengubah kesejatian kita.
0
954
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan