Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

missdqAvatar border
TS
missdq
Mahasiswa Proletar VS Mahasiswa Borjuis
Halo gan/sis, kali ini gue mau bahas tentang kehidupan mahasiswa proletar vs mahasiswa borjuis. Kenapa bahasnya tentang mahasiswa sih, sis? Hmm.. Karena gue mahasiswa, ya gue mahasiswa. Oke, pertama-tama gue bakal ngebahas apa sih proletar dan borjuis itu.

Proletar adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan kelas sosial rendah. Mahasiswa proletar atau mahasiswa kere ini bukanlah mahasiswa yang hidup dengan bermewah-mewah dan tidak berasal dari keluarga terpandang. Tetapi mereka yang kehidupannya pas-pasan dan hidup seadanya.

Berbanding terbalik dengan mahasiswa borjuis yang pasti kalian semua udah tau dan kenal makhluk-makhluk ini. Mereka yang kelas sosialnya menengah ke atas atau kaum terpandang. Berasal dari keluarga kaya dan berkecukupan, bermewah-mewah dengan kendaraan pribadi mereka. Menurut KBBI istilah Borjuis yaitu kelas masyarakat dari golongan menengah atas (biasanya bertentangan dengan rakyat jelata).

Yuk, langsung aja kita simak gimana sih kehidupan mahasiswa proletar vs mahasiswa borjuis:

Spoiler for :
1. Kos-kosan


Sebagai tempat untuk bermukim, kos-kosan adalah hal yang sangat penting. Ya, walaupun terkadang kos hanya dijadikan tempat untuk tidur saja.

Bagi mahasiswa proletar dengan keuangan yang pas-pasan, pasti tidak semewah dan sebagus kos mahasiswa borjuis. Kos mereka bisa ditaksir dengan harga 200-400 ribu perbulan. Mengapa mahasiswa proletar ini mengambil harga kos yang bisa dibilang murah dan terjangkau? Mungkin alasan mereka karena tidak ingin membebani tanggungan orangtua. Yaaa bisa dibilang mereka yang notabene adalah mahasiswa dari luar kota melihat tanggungan mereka hanyalah belajar. Walau begitu kos murah yang dipilih oleh kalangan mahasiswa proletar, yaaa bisa lah mengatur kamar kosnya menjadi nyaman, enak dan hanya sebagai tempat singgah untuk istirahat di malam hari atau sebagai tempat belajar yang nyaman selain di kampus dan perpustakaan yang biasa menjadi rumah kedua bagi para proletar emoticon-Big Grin

Kos-kosan model mahasiswa borjuis, hmmm... Istilah ini biasa dipakai pada masalah-masalah kajian sosiologi, ekonomi, sejarah dan lain-lain. Back to the topic, kos-kosan model mahasiswa borjuis yaaa kalian tau lah, mereka biasanya memilih untuk ngekos di kos eksklusif atau apartemen yang memiliki fasilitas yang memadai seperti TV, tempat tidur yang nyaman, lemari, AC, meja belajar, bahkan kulkas dan pastinya lengkap dengan kamar mandi di dalam kamar. Hal tersebut bisa saja dikarenakan faktor kenyamanan, keamanan serta kepraktisan. Maksud dari kepraktisan ini adalah apabila suatu saat mahasiswa yang menetap di kos eksklusif sudah lulus atau ingin pindah ke kos yang lain, mereka gak perlu repot-repot bawa barang yang bejibun, cukup tarik koper and go. Kos eksklusif memang harganya gak sebanding dengan harga kos pada umumnya yang masih bisa dijangkau oleh mahasiswa biasa atau mahasiswa proletar. Harga yang dipatok untuk sebuah kamar di kos eksklusif kira-kira mencapai 1,2 juta ke atas. Harga tersebut belum termasuk biaya listrik yang ditanggung oleh setiap mahasiswa yang menetap di kos ekslusif. Tapi gak semua kaum borjuis ini memilih kos di kos eksklusif, ada juga yang kos di kos-kosan yang biasa aja atau terkadang mereka juga ngontrak atau bahkan ada yang tinggal di rumah keluarga atau rumah sendiri. Ya, namanya juga anak orang berduit gan/sis emoticon-Malu

2. Kendaraan

Mahasiswa... yaaa namanya juga Mahasiswa emoticon-Big Grinmasih ditanggung sama orang tua :P Setiap orang tua memiliki kemampuannya masing-masing dalam membiayai anaknya, hal ini demi untuk mencapai cita-cita yang diinginkan si anak. Back again, untuk masalah kendaraan bagi mahasiswa proletar kendaraan yang mereka punya kalau gak motor yang biasa aja atau kasarnya hanya menggunakan kendaraan pribadi yang sudah usang atau mungkin juga mereka hanya sekedar memakai sepeda ontel warisan dari orang tuanyaemoticon-Malu (S) Atau kalau mau lebih hematnya lagi, mahasiswa-mahasiswa macam ini biasanya mereka tidak menggunakan alat transportasi sebagai penunjang kebutuhan mereka sehari-hari. Mereka hanya menggunakan alat transportasi umum yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat atau bagi kos yang dekat dengan kampus mereka memilih berjalan kaki. Mengingat di kota rantau untuk belajar, lalu mengingat agar mereka belajar hemat di kota orang yang jauh dari orang tua.

Lain halnya dengan mereka kaum borjuis, mereka menggunakan kendaraan yang you know lah mobil bermerk yang bikin mata sepet, motor yang gede-gedenya minta di serempet, hahaaa.... yaaa mumpung orang tua mampu dan ada, apa salahnya. Begitulah pikir mereka para kaum borjuis, yang membuat jumlah kendaraan semakin padat dan ramai dengan hingar-bingar suara knalpot kendaraan mereka yang "katanya" kece. Mereka membawa kendaraan pribadi dengan alasan agar mereka lebih nyaman dan praktis. Praktis yang seperti apa? Ya.. Seperti mereka gak perlu nunggu lama di halte atau pinggir jalan untuk naik kendaraan umum.

3. Tempat Tongkrongan

Yang namanya anak muda apalagi mahasiswa, pastinya gak akan lepas dari yang namanya tongkongan atau tempat nongkrong. Buat sekedar refreshing, ngobrol-ngobrol bareng teman, bikin tugas atau ngedate bareng gebetan. Nah, buat mahasiswa proletar mungkin tempat nongkrong yang bakalan mereka kunjungi adalah tempat-tempat dengan wifi gratis, harga murah dan yang pastinya buka 24 jam emoticon-Big Grin Mereka bakalan mikir dua kali kalau ada teman yang ngajakin nongkrong di tempat yang harganya gak sesuai kantong mereka. Ada aja alasan mereka buat gak ikut atau nolak ajakan tersebut. Banyak juga diantara mereka yang bisa dibilang jarang banget nongkrong bareng teman-temannya karena buat mereka setiap hari adalah akhir bulan. Yup, akhir bulan yang gue maksud disini adalah selalu bokek emoticon-No Hope Hehe..

Berbeda dengan mahasiswa borjuis yang setiap hari nongkrong sana-sini di tempat-tempat kece dengan harga selangit. Ya iya lah harga selangit, secara kantong mereka kan tak terhingga. Tinggal gesek langsung kelar deh urusan. Mereka dengan senang hati membayar semua tagihan dengan senyum pepsodent. Buat mereka nongkrong adalah hal yang wajib walau hanya sekedar ngopi atau ngobrol-ngobrol gak jelas. Tempat yang mereka pilih pun bukan tempat biasa yang dikunjungi kaum proletar, tapi tempat yang udah ternama dan memang terkenal enak dan harganya selangit. Bikin kantong jebol gak sih guys? Jelas lah bikin kantong jebol, tapi kan kaum borjuis kantongnya tak terhingga. Jadi mereka dengan santai bakalan melenggang bak para model diatas catwalk emoticon-Bikini:

4. Shopping

Shopping pasti identik dengan kaum perempuan yang selalu dan selalu mengatakan,"Gue gak punya baju lagi nih, kita shopping yuk girls." Pada kenyataannya lemari mereka yang "katanya" gak punya baju lagi udah penuh dengan segala jenis baju yang siap mereka pakai kapanpun.

Kata shopping adalah kata paling horor yang ada di dalam kamus kaum proletar. Kenapa? Karena dengan keuangan mereka yang bisa di bilang tipis, mungkin buat makan 3 kali sehari aja susah kali ya. Hehe.. Shopping bukan merupakan hal wajib buat mereka, kalau udah kepepet dan baju udah pada jelek atau memang lagi ngidam banget sama satu baju, baru deh mereka menghalalkan shopping. Tempatnya? Yang pasti dengan kantong yang tipis mereka bakal ngehindarin shopping di mall yang harganya selangit. Mereka lebih memilih untuk online shopping atau butik-butik kecil dengan harga terjangkau. Atau kalau ada yang mau endors boleh kali yaa emoticon-Big Grin Hehehe..

Shopping shopping shopping.. Begitulah yang kaum borjuis lakukan disaat mereka galau atau cuma sekedar jalan-jalan di mall. Barang branded adalah incaran mereka. Lah kalau gak branded? Coret deh dari list mereka emoticon-Bingung

5. Hiburan

Siapa sih yang gak butuh hiburan? Mahasiswa proletar juga butuh hiburan, gan.. Hiburan yang kayak gimana? Yang jelas dan pastinya bukan tempat kayak pub atau club yang biasa disambangi mahasiswa borjuis. Karena harganya yang selangit cuma buat sekedar minum dan ngedance. Mereka (mahasiswa proletar) lebih memilih untuk datang ke konser atau pameran-pameran yang diadakan dengan harga yang murah atau bahkan gratis. Dengan modal aqua atau soft drink di tangan, mereka bebas mengekspresikan diri mereka emoticon-Ngacir

6. Traveling

Traveling pasti udah ada di agenda kalian para mahasiswa perantauan. Pastinya kalian udah browsing terlebih dahulu tempat apa aja yang asik buat kalian kunjungi. Mulai dari tempat makan sampai tempat wisata dan budgetnya.

Hal ini juga gak luput dari agenda kaum proletar, mereka juga traveling atau jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di kota tempat mereka belajar. Tentunya sebelum mereka traveling akan ada perhitungan budget dan udah direncanakan berbulan-bulan lamanya, biar bisa nabung. Hehehe.. Mulai dari browsing penginapan, harga tiket transportasi yang akan membawa mereka ke tempat tersebut, makan, bahkan biaya masuk tempat wisatanya. Detail banget yaa.. Ya begitulah yang mahasiswa proletar lakukan sebelum melakukan perjalanan.

Sedangkan mahasiswa borjuis gak perlu yang namanya ngitung budget dan mereka juga dengan senang hati untuk pergi dengan ajakan yang datang tiba-tiba. Budget gak bakalan jadi masalah besar buat mereka. Namanya juga kaum borjuis.

Oke deh.. Segitu aja kali ya pembahasan gue kali ini. Oh ya.. Ide ini gue dapat dari sahabat gue, Nela Febryanti. Thank's to her emoticon-Kiss (S) Stay gorgeous... emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Masih keren?
Keren banget!
100%
Gak banget!
0%
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
27.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan