Amuntai, 09 April 2018
Sekolah adalah tempat menimba ilmu pengetahuan,di situlah di cetak generasi-generasi penerus bangsa,di situlah di ajarkan etika dan cinta tanah air dan bangsa, di situlah anak-anak di didik oleh guru agar kelak dapat mencapai apa yang akan mereka cita-citakan.
Itulah fungsi sekolah akan tetapi apa jadinya sekolah yang menjadi tempat belajar dan mengajar keadaannya sangat memprihatinkankan siapa yang bertanggung jawab.

Adalah madrasah Ibtidaiyah Swasta yang bernama MIS Raudhatul Atfhal "Al Mujtahidin" beralamat di Jalan Tanggul RT 1 No 21 Desa Kayakah Kecamatan Amuntai Selatan Kab Hulu Sungai Utara(Amuntai) Prov Kalimantan Selatan,Di bawah Kementrian Agama kondisi fisik dan bangunannya sangat memprihatinkankan.

Dari pantauan penulis kondisi fisik dan bangunan sangatlah menyedihkan pada saat hujan pun semua bangunan terendam air. Luar biasa menyedihkannya,pada saat pemerintah giat mengkampanyekan pembangunan infrastruktur tapi kenapa hal yang menyangkut fasilitas di mana generasi muda terutama anak-anak tidak terliat oleh pejabat-pejabat yang berwenang di negeri ini.

Jadi pertanyaan besar buat kita semua warga negara Indonesia kenapa ini bisa terjadi,apa yang di perbuat oleh petugas-petugas yang di gaji pemerintah dari uang rakyat?
Miris dan sedih dan tidak bisa di bayangkan untuk fasilitasnya saja nggak bisa gimana buat memperhatikan kesejahteraan gurunya.

Kepada kementrian yang menauingi sekolah ini penulis dan juga seluruh masyarakat Desa Kayakah meminta agar segera di carikan solusinya. Anggaran yang ada harus di alokasikan untuk bangunan sekolah yang sangat menyedihkan ini.

"Hallo pak Menteri Agama yang kami cintai tolong nich sekolah kami ini,kemana kami mengadu kemana kami meminta tolong.Fikirkan nasib anak-anak generasi penerus bangsa ini "Kata seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya kepada penulis.

Ini berita Bukan Hoax ini kondisi riil di lapangan yang di temui penulis yang membuat hati miris dan sedih. Tolong semua pihak yang berwenang jangan tutup mata untuk menyelesaikan hal ini.



Penulis : Ari Cahyadi.A Jurnalis Visual Di Kalimantan Selatan