Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

imnewbiesAvatar border
TS
imnewbies
Kisah dibalik Lagu Tears in Heaven
pertama kita liat dulu lirik serta terjemahannya , checkidot :




Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Akhirnya, Sang Legenda berhenti memainkan lagu ini pada tahun 2004, dan ia berkata :
"Aku sudah tidak mersakan kehilangan lagi, yang merupakan persaan yang dominan ketika memainkan lagu itu. Aku memiliki koneksi dengan perasaanku ketika menulis lagu itu. Sekarang perasaan itu sudah hilang dan aku tidak ingin perasaan itu kembali lagi, hidupku sudah berbeda sekarang".
“I almost subconsciously used music for myself as a healing agent, and lo and behold, it worked… I have got a great deal of happiness and a great deal of healing from music”.
- Eric Clapton -
.
.
 Lagu "Tears In Heaven" yang ditulis oleh Eric Clapton dan Will Jennings dan dinyanyikan oleh Eric Clapton ini membuat kita semua yang mendengar lagu inipun membuat menangis, bagaimana tidak dalam lirik tersebut terdapat kata-kata menyangkut surga seperti "If I saw you in heaven" dan "Here in heaven". Namun, dibalik lagu yang dibuat oleh Eric Clapton dan Will Jennings ini mempunyai arti/makna, yaitu lagu ini dipersembahkan untuk anak Eric Clapton yaitu Conor Clapton yang meninggal.

Pada tanggal 20 Maret 1991 tepat jam 11 siang, anak laki-laki berusia 4 tahun yang bernama Conor Clapton meninggal karena terjatuh dari jendela lantai 53 di apartemen New York City.

Conor sedang dirawat oleh ibunya, Lori Del Santo, yang merupakan aktris italia. Mereka tinggal di sebuah apartemen selama berada di New York. Eric Clapton, juga berada di New York (sebenarnya rumah Eric terletak di Surrey, Inggris) dan tinggal di sebuah hotel terdekat pada saat terjadi kecelakaan tersebut. Clapton dan Del Santo tidak pernah menikah. Eric telah menikah dengan Pattie Boyd yang merupakan mantan istri George Harrison pada saat kelahiran Conor, Agustus 1986.

Kematian Conor menjadi kesedihan mendalam bagi Eric Clapton. Selama 9 bulan Eric diselimuti rasa duka yang mendalam dan ia tidak berkeinginan untuk tampil. Ketika dia kembali ke atas panggung, musiknya telah berubah menjadi lebih lembut, lebih kuat, dan lebih reflective.

Tears in Heaven (yang ditulis oleh Eric Clapton dan Will Jennings) adalah cara Clapton menuangkan kesedihannya dan merupakan bentuk penerimaannya terhadap kematian Conor. Lagu ini sebenarnya dibuat untuk sountrack film Rush pada tahun 1991, tapi sebenarnya itu dibuat Clapton untuk mengenang tentang Cornor.

"Eric dan saya terlibat dalam pembuatan film Rush. Kami menulis lagu berjudul 'Help Me Up' untuk lagu penutup. Kemudian Eric melihat suatu adegan di film untuk dibuatkan sebuah lagu dan ia berkata pada saya 'Aku ingin menulis lagu tentang anakku.'. Eric telah menulis bait pertama dari lagu tersebut, yang bagi saya itu merupakan arti dari semua lagu, tetapi dia meminta saya untuk menulis sisa bait yang ada ('Time can bring you down, time can bend your knees...') walaupun saya telah mengatakan bahwa ia harus menulis lagu itu sendiri karena ini sangat pribadi. Lagu ini merupakan lagu sedih dan sangat unik selama pengalaman saya menulis lagu." - Will Jennings

Pada Grammy Awards tahun 1993, Tears in Heaven memenangkan tiga penghargaan untuk lagu terbaik, rekaman terbaik dan penyanyi pria terbaik.. Lagu ini juga membantu meroketkan penjualan album "Unplugged" sehingga menjadi album terlaris Clapton sepanjang sejarah bermusiknya.


Quote:


SPECIAL THANKS

KASKUSOfficia Mimin Momod dan Agan Agan semua  
Diubah oleh imnewbies 26-02-2014 09:01
0
51.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan