Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Pengadilan Hong Kong putar rekaman pembunuhan perempuan Indonesia

Rurik Jutting, pria asal Inggris yang didakwa membunuh dua perempuan Indonesia, Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih.
Rurik Jutting mungkin kedengaran ganjil sebagai nama seseorang. Namun, Indonesia punya cukup banyak nama lebih unik dari itu. Satu misal, bersaudara asal Jawa Tengah yang bernama N dan . (tanda baca titik).

Hanya saja, dua terakhir disebut memang tenar karena nama. Berbeda dari Rurik, pria Inggris yang berprofesi sebagai bankir. Sosok ini dapat tempat di banyak media pemberitaan karena didakwa membunuh dua tenaga kerja asal Indonesia di Hong Kong, Sumarti Ningsih, 23 tahun, dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena, 28 tahun, secara keji.

Kejahatan yang dilakukan pada 2014 kembali jadi perhatian khalayak seiring digelarnya sidang Rurik di Pengadilan Tinggi Hong Kong yang bermula pada Senin (24/10). Perhatian itu jadi menggelembung karena para juri disodori bukti pembunuhan: rekaman video dari iPhone milik sang terdakwa.

Rurik melukiskan bagaimana ia merudapaksa dan menyiksa Sumarti sebelum menewaskannya.

"Namaku Rurik Jutting. Sekitar lima menit lalu, saya baru saja membunuh perempuan ini di sini," katanya ke kamera. Ia lantas mengarahkan lensa ke bawah pada tubuh Sumarti yang tertelungkup di lantai kamar mandi apartemen mewahnya.

Sejurus kemudian, Rurik, 31 tahun, menahan tangannya yang terlihat bergetar.

"Ini Senin malam. Saya sudah membekapnya sejak Sabtu pagi. Saya berkali-kali menggagahinya. Saya menyiksa, menyiksanya dengan sadis," kata Rurik dikutip The Independent.

Video memuat monolog Rurik yang berlangsung selama beberapa jam, dipecah menjadi beberapa bagian. Rurik berbicara ihwal mencandu narkotika dan pramuria. Dia menyatakan tidak merasa bersalah atas pembunuhan Sumarti dan Seneng.

Rekaman gambar dimaksud diperlihatkan kepada para juri pada Selasa (25/10), hari kedua sidang. Jaksa penuntut mengatakan bahwa eksekusi korban dilakukan dengan cara menggorok leher.

Dari rekaman itu pula diketahui bahwa Sumarti dibujuk untuk mau ikut ke kediaman Rurik di kawasan Wan Chai--yang terkenal pula dengan kegiatan prostitusi--pada dini hari 25 Oktober. Sebagai penyilau, Sumarti dijanjikan uang dalam jumlah besar.

Meski ragu untuk turut, perempuan asal Cilacap itu tak bisa mengelakkan diri. Ia pun terkungkung di apartemen tersebut selama tiga hari. Sepanjang masa itu siksaan dengan sabuk, tang, dan perkakas seks mesti ia terima. Sebelum Rurik menyembelihnya, Sumarti dipaksa untuk menjilati jamban.

Tubuh Sumarti yang telah dimutilasi ditemukan pihak berwenang tersimpan dalam koper di balkon apartemen. Membusuk.

Kekejian semodel itu tidak teraba pada periode lain hidup Rurik. Ditulis oleh The Guardian, pria itu besar di tengah kekayaan dan kesuksesan. Ayahnya seorang insinyur dan ibunya guru.

Sebelum diterima di jurusan sejarah Cambridge, Rurik belajar di sekolah negeri Winchester College.

Pekerjaannya sebagai alumnus Cambridge pun menjanjikan. Ia diterima di bank multinasional Inggris, Barclays, dan, di belakang hari, Bank of America Merryll Lynch. Perusahaan disebut di buntut itu yang lalu membawanya ke Hong Kong.

Selama kuliah, ia dikenal sebagai mahasiswa yang sangat berbakat secara akademis.

Profil di akun jejaring sosial bagi para profesional LinkedIn memampangkan kariernya di divisi structured capital market (SCM) Barclays, unit yang kemudian ditutup. Peran Rurik di tim itu tidak jelas. Namun, divisi itu terkenal acap membantu banyak korporasi mengurangi setoran pajak.

Rurik pindah ke Bank of America Merrill Lynch pada 2010. Ia baru dimutasi ke anak usaha lembaga keuangan dimaksud di Hong Kong pada Juli 2013.

Kehidupan Rurik di pusat keuangan Asia itu lebih banyak berselubung misteri. Tapi, ia disebut pernah merasa hancur setelah putus dengan seorang perempuan Inggris yang tinggal di London.

Dua pembaruan terakhir status pada akun Facebook miliknya--pada periode antara dua pembunuhan yang dituduhkan kepadanya--terlacak bernada positif. Keduanya bertaut dengan artikel surat kabar. Pertama, ia menyinggung 29 tahun sebagai "usia sempurna". Terakhir, statusnya menyebutkan bahwa uang tak membuat orang bahagia.

Di hari-hari pembunuhan Sumarti dan Seneng, Rurik sudah menganggur. Time mewartakan bahwa ia mengundurkan diri beberapa hari sebelumnya.

Pesan otomatis yang terikat pada surat elektronik kantor menumbuhkan cemas: "Saya sedang tak di kantor. Belum tahu sampai kapan. Untuk urusan penting, atau urusan apa pun, tolong jangan hubungi psikopat sinting. Untuk urusan lebih serius, coba hubungi Tuhan, meski saya curiga iblis yang akan turun tangan (kalimat terakhir hanya terbukti kalau saya berhasil menyelesaikan tugas).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...puan-indonesia

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Takut kiamat, satu keluarga bunuh diri massal

- Pelarian gangster India berujung di Indonesia

- Kesaksian tentang pelaku penembakan Orlando

anasabila
tien212700
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
29.5K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan