Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cingelingAvatar border
TS
cingeling
Gali Lubang Tutup Lubang, Begini Kondisi Utang Indonesia Sejak 1998


Pada RAPBN 2017, pemerintah kembali menggunakan skema anggaran defisit, yaitu anggaran belanja yang lebih besar dari target penerimaan. Dalam RAPBN 2017, target penerimaan adalah sebesar Rp1.737,6 triliun. Target penerimaan ini jauh lebih rendah dibandingkan belanja negara sebesar Rp2.070,5 triliun

Keadaan ini terjadi akibat masih belum adanya sumber penerimaan yang dapat menjadi andalan bagi pemerintah. Bahkan, untuk program pengampunan pajak, pemerintah terkesan pesimis dengan target yang dapat dicapai dari program pengampunan pajak ini.

Analis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan mengatakan, utang ini dapat menjadi bom waktu bagi Indonesia. Apabila krisis ekonomi kembali terjadi, maka bom waktu ini akan siap untuk menjadi sumber masalah bagi Indonesia.

"Satu kondisi yang banyak mengingatkan bahwa pertumbuhan utang ini terjadi dalam situasi yang amat cepat. Ini bisa menjadi bom waktu yang dapat pecah," ujarnya di Kantor Fitra, Jakarta, Kamis (18/8/2016).



Hanya saja, lanjutnya, persoalan ini sering diabaikan oleh pemerintah. Bahkan, pemerintah justru lebih cenderung berencana untuk menambah utang.

"Dan ini sering kali diabaikan. Pemerintah seolah-olah menganggap ini hanya persoalan teknis finansial. Padahal utang ini juga sangat besar," imbuhnya.

Lantas, bagaimana kondisi utang di Indonesia sejak era reformasi hingga saat ini? Berikut adalah kondisi utang di Indonesia sejak 1998 hingga 2016

1. Tahun 1998

- Rp553 triliun

2. Tahun 1999

- Rp940 triliun

3. Tahun 2001

- Rp1.273,18 triliun

4. Tahun 2004

- Rp1.299,5 triliun

5. Tahun 2009

- Rp1.590,66 triliun

7. Tahun 2014

- Rp2,608,78 triliun

8. Tahun 2015

- Rp3.165,13 triliun

9. Tahun 2016 (Juni)

- Rp3.362,74 triliun

Akibat tingginya utang ini, pemerintah melakukan kebijakan gali lubang tutup lubang. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 kemungkinan utang Indonesia akan bertambah hanya untuk membayar bunga utang masa lalu yang telah jatuh tempo.

"Padahal Indonesia punya banyak cara. Misalnya melalui sektor perikanan tangkap yang belum banyak dimanfaatkan. Ini bisa menambah penerimaan. Tapi ini belum banyak dimanfaatkan," tutupnya.

http://economy.okezone.com/read/2016...tm_campaign=bp

UTANGNYA YG MEROKET...

0
1.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan