Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Vaksin palsu sudah tersebar di tujuh daerah

Petugas meneteskan vaksin pada seorang anak saat kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di kawasan Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 8 Maret 2016.
Setelah membongkar dan menangkap produsen vaksin palsu di Pondok Aren Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/6), polisi mulai menyisir peredarannya di daerah. Selain di Banten, hingga kemarin, polisi sudah berhasil menemukan vaksin campak, polio, dan hepatitis B, tetanus, dan BCG (Bacille Calmette-Guerin) palsu itu beredar di lima daerah lainnya.

"Peredaranya di Medan (Sumut), Yogyakarta, Semarang (Jateng), Jakarta, dan Jawa Barat," ujar Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Mabes Polri Brigjen Agung Setya seperti dilansir detikcom.

Polisi, kata Agung, akan terus menelusuri peredarah vaksin palsu itu di daerah lainnya.

Terkuaknya pembuatan vaksin palsu ini berawal dari penangkapan di apotek Aris di Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi menangkap MF, pemilik apotek dan TH seorang kurir. Dari keterangan mereka ini kemudian polisi menangkap AP, produsen pembuat vaksin palsu beserta L, istrinya. Kurir berinisial S yang berperan mengantar vaksin ke sejumlah apotek juga turut ditangkap.

Berdasarkan pengakuan AP, proses pembuatan vaksin bayi palsu tersebut dimulai dari pengumpulan botol bekas vaksin yang diisi dengan larutan yang dibuat sendiri oleh AP.

Dari pengakuan produsen ini kemudian polisi menggerebek lokasi pembuatan vaksin di kawasan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren, Tangerang. Dari situ kemudian polisi menggerebek komplotan pemalsu vaksin di sebuah pabrik di Pondok Aren Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/6).

Menurut Direktur Pengawasan Produksi Produk Terapetik Badan Pengawas Obat dan Makanan Togi Junice Hutadjulu, pihaknya juga sudah meminta 32 BPOM daerah untuk menelusuri peredaran vaksin palsu ini. Hasilnya? "Kami menemukan dugaan vaksin palsu di empat lokasi baru," katanya. Empat lokasi baru itu, kata dia, di luar Banten, Jakarta, dan Bekasi.

Untuk membantu mengungkap peredaran vaksin palsu ini, Kementerian Dalam Negeri juga memerintahkan kepala daerah untuk melakukan pengecekan adanya vaksin palsu di setiap daerah. "Nanti Pak Sekjen kami akan membuat surat kepada semua kepala daerah untuk melakukan pengecekan kepada rumah sakit, menyampaikan kepada semua Puskesmas," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Menurut Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Mabes Polri Brigjen Agung, hingga kemarin polisi sudah menetapkan 15 orang tersangka. Dari penggeledahan di rumah Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, dua tersangka yang merupakan pasangan suami-istri di perumhan Kemang Pratama Regency, kemarin Tim dari Badan Reserse Kriminal Polri menemukan 36 dus vaksin palsu, berisi 800 vaksin per dus.

Kementerian Kesehatan, menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, sebenarnya sudah menemukan peredaran vaksin palsu itu sejak 2003. Beberapa oknum pembuat dan pengedar vaksin palsu juga sudah ditangkap. "Sekarang sedang didata (peredarannya)," kata Nila.

Vaksin palsu itu menggunakan botol bekas vaksin yang kemudian diisi dengan antibiotik Gentacimin yang dioplos dengan cairan infus, lalu diberi label. Cairan lainnya yang dipakai sebagai oplosan adalah cairan infus dengan vaksin tetanus. Diduga peredaran vaksin palsu terjadi di rumah sakit kecil atau klinik-klinik. Kemenkes mengimbau orang tua yang khawatir anaknya disuntik vaksin palsu untuk melapor.

Pemalsuan ini sudah berlangsung sejak 2003 dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Keuntungan yang didapat dari praktik itu mencapai Rp25 juta setiap minggu atau Rp100 juta sebulan.

Karena mengkhawatirkan Menteri Tjahjo meminta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kami minta pelakunya, siapa pun yang terkait dengan penjualan ini, harus dihukum seberat-beratnya. Kalau vaksin palsunya air, vaksin palsunya itu ada kimia yang lain ini kan membahayakan," katanya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...i-tujuh-daerah

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.3K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan