Mohon maaf kalau threadnya berantakan, biasa hanya jadi SR saja di Kaskus dan ini adalah thread pertama ane Gan.










Usus buntu (appendicitis) adalah kondisi dimana usus buntu kita meradang, menimbulkan suatu tanda utama berupa nyeri perut di kanan bawah(tentu akan ada tanda-tanda dan gejala lainnya, tetapi tidak kita bahas disini). Selain itu, sering pula ditemukan nyeri yang bermigrasi, artinya pada fase awal usus buntu, nyeri tidak di kanan bawah tetapi disekitar pusar dan ulu hati (sehingga sangat umum terjadi misdiagnosis usus buntu sebagai gangguan lambun pada tahap ini, terlebih tanda lainnya belum begitu nyata / terlihat, sehingga diagnosa usus buntu jarang dibuat pada fase ini—pernah dong denger ada kasus usus buntu dibilang maag? Itu artinya si dokter ketemu sama pasien pada fase yang awal ini--) baru kemudian nyeri disana menghilang dan berpindah di kanan bawah, pada saat inilah tanda-tanda usus buntu yang khas dan nyata ditemukan serta usus buntuk terdiagnosa.

Penanganan utamanya : operasi. Pada radang usus buntu (appendicitis) yang usus buntunya belum pecah, dilakukan pengangkatan dengan melakukan sayatan mc-burney (lihat gambar diatas) dengan membuat sayatan kecil di perut kanan bawah. Sekali lagi, kalau belum pecah usus buntunya. Inilah jenis operasi usus buntu yang umumnya diketahui masyarakat awam.

Akan tetapi usus buntu tidak hanya sampai disitu saja. Pada sebagian kasus usus buntu, terutama jika dibiarkan, usus buntu itu dapat PECAH, ya, PECAH, nama kerennya appendicitis perforasi. Trus kenapa Gan kalau pecah? Kalau pecah, bayangin aja, itu isi usus sama taik keluar semua ke rongga perut agan-agan yang seharusnya steril, menimbulkan PERITONITIS / radang selaput perut. Pada fase ini pasien akan mengeluhkan nyeri perut tidak hanya di kanan bawah saja, tetapi bisa diseluruh lapang perut, dan kalau dipegang/ ditekan sakit sekali dan mengeras seperti papan. Kondisi ini lebih lanjut dapat menyebabkan respon peradangan hebat di seluruh tubuh dan menyebabkan “keracunan darah” terjadilah kondisi yang disebut SEPSIS, SEPSIS BERAT, SYOK SEPSIS, GAGAL FUNGSI MULTI ORGAN dan akhirnya KEMATIAN.

Peritonitis dan Sepsis adalah kondisi serius dan mengancam jiwa, don’t play with this. Ini kondisi serius, dan meski ditangani dengan segala cara, angka kematiannya tinggi. Usus buntu yang pecah merupakan salah satu penyebab peritonitis dan sepsis yang paling sering. Meski dengan terapi optimal dan terbaik sekalipun, angka kematian pada sepsis biasa mencapai 20-30% dan pada sepsis yang berat mencapai 50% (satu dari dua pasien meninggal) , itu di AMERIKA. Di Indonesia? Kita gak punya data.

Pada kasus usus buntu pecah, maka taik dari usus beserta nanah-nanahnya akan tumpah, luber dan mengkontaminasi isi perut, pada tahap ini, maka sayatan kecil di perut kanan bawah itu sudah tidak relevan lagi untuk menanganinya, operasi akan diconvert ke LAPAROTOMI EKSPLORASI, artinya perut akan dibuka dengan sayatan lebar di tengah supaya akses yang dimiliki besar dan mampu menjangkau seluruh sudut rongga perut. Seringkali dan tidak jarang keputusan ini dibuat on-site di kamar operasi.

Dari sayatan itu, isi perut akan dicuci, dibersihkan dan didekontaminasi. Kemudian sekali lagi, setelah semua prosedur melelahkan, membuat stress, dan lain sebaginya, angka kematian masih sangat tinggi. Jadi, sangat amat terlalu cepat untuk main ambil kesimpulan sendiri, apalagi tanpa tahu ilmunya sama sekali, dan hanya berdasarkan asumsi.

Jadi itulah kira-kira kenapa ada sayatan besar memanjang di perut dan bukan hanya sayatan pendek kecil di kanan bawah. Makanya Agan-agan yang pernah kena usus buntu pasti akan disuruh operasi secepatnya sama si dokter, karena si dokter takut kalo dibiarin gak dioperasi, itu usus buntu lama-lama pecah dengan akibat yang menyeramkan itu.

Jadi : USUS BUNTU --> RADANG USUS BUNTU (operasi sayatan kecil di kanan bawah / mc burney) --> USUS BUNTU PECAH, PERITONITIS, dan SEPSIS (operasi dengan sayatan memanjang di bagian tengah perut).



catatan :
inflamed appendix : radang usus buntu / appendicitis --> ini dengan operasi biasa yang umumnya agan2 tahu, sayatan kecil di kanan bawah
ruptured appendix : usus buntu yang pecah --> ini pasti ada peritonitis / radang selaput perut, besarta tumpahan nanah dan taik-nya, harus dilakukan sayatan midline, memanjang untuk operasi laparotomi eksplorasi

Jadi sebelum berspekulasi :
- Si dokter bodoh, sekolahnya nembak
- Itu malpraktek (inget kasus usus buntu yang pecah, dan menimbulkan peritonitis dan kemudian sepsis, maka angka kematiannya bisa sangat tinggi, mencapai 30-50% jika terjadi sepsis berat, itu sudah dengan terapi optimal, di AMERIKA)
- Itu organ tubuhnya diambil dan dijual, dsb

Please, harus lebih cerdas, cari dahulu ilmunya, kalau tidak tahu tanyakan pada yang tahu kenapa kira-kira terjadi seperti itu, baru berkomentar, mengkritik, atau menuduh seseorang. Kalau tuduhan itu ternyata tidak benar, secara tidak langsung itu sudah fitnah, meski hanya di medsos.

Tulisan ini tidak dibuat untuk membela siapa-siapa dan saya tidak bilang si dokter yang mengoperasi pasti tidak salah, hanya saja miris melihat sebagian orang yang belum apa-apa main tuduh sana tuduh sini hanya dengan melihat bekas luka operasi usus buntu yang berupa sayatan memanjang di tengah dan tidak seperti biasanya yang pendek di kanan bawah.

Justru kalau usus buntu pecah lalu terjadi peritonitis dan tidak dilakukan sayatan besar memanjang itu (operasi laparotomi eksplorasi) si dokter justru salah, karena sayatan kecil di mc burney tidak akan mempu memberikan akses yang cukup ke seluruh rongga perut untuk menangani peritonitisnya.

Oke, selesai, mudah-mudahan bisa menjawab bagi yang heran kenapa usus buntu kok bisa dioperasi sampe sepanjang itu. Jawabannya bisa, jika sampai terjadI usus buntu pecah dan peritonitis / radang selaput perut TERJADI.