Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

speedtunnerAvatar border
TS
speedtunner
BUTTER EFFECT
“Kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian – Edward Norton Lorenz”

Istilah itu pertama kali diaplikasikan oleh seorang ilmuan bernama Edward Norton Lorenz yang terkenal dengan istilah Teori Chaos. Mungkin yang belum memahami istilah itu akan berfikir, begitu hebatnya seekor kupu-kupu sehingga bisa menciptakan badai? Namun itu hanya metamorfosa saja. Hanya sebuah istilah yang dipakai Mister Lorenz untuk menggambarkan bahwa sebuah perubahan kecil pada suatu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan demikian.

Jadi apakah aku akan menceritakan panjang lebar tentang teori itu? Tentu saja tidak. Aku bukan seorang ilmuwan yang dengan mudah mengomentari tentang pendapat para ilmuwan-ilmuwan hebat. Namun disini aku akan menceritakan sebuah kisah. Dimana kisah itu sangat mendukung teori Chaos tersebut. Dimana sebuah kebajikan kecil dari seseorang yang sangat tidak aku anggap waktu itu, bisa menggores begitu dalam dan abadi dalam benakku. Siapakah seorang itu? Apakah kebajikan itu? Baik aku akan mencoba menceritakannya kepada kalian. Semoga kisah ini bisa memberikan inspirasi untuk kalian semua.

---

Malam ini, sebuah SUV putih kebanggaanku melintas dengan cepat membelah jalanan kotaku yang sudah lengang. Gerimis rintik-rintik sisa hujan deras sepanjang siang tadi masih turun menemani perjalananku malam ini, membelah kota yang terkenal dengan khas lumpia dan wingkonya ini. Suara lagu-lagu barat lawas era 80-an dari salah satu stasiun radio yang berada di kota ini menambah syahdu perjalanan malam ini. Aku melirik Swiss Army yang berada ditangan kiriku, menunjukkan pukul 22.15. Ah lagi-lagi rapat akhir tahun membuatku harus pulang terlarut malam untuk membahas evaluasi tahunan yang memang rutin diselenggarakan kantorku.

Seharusnya dengan kondisi jalan yang lengang seperti ini akan cepat membuatku cepat tiba di rumah dan segera bertemu dengannya, istriku. Pasti dia masih menungguku selarut ini. Namun aku seperti enggan menginjak dalam-dalam pedal gas SUV ku ini. Bukan, bukan karena aku tidak ingin cepat bertemu dengan istriku dan calon buah hatiku yang sudah 5 bulan ini berada di perutnya. Namun aku hanya ingin sedikit bernostlagia. Bernostalgia tentang hujan, kota ini dan tentu saja tentang kisah hidupku bersama dia, seseorang yang sangat berarti untukku.

Aku memberhentikan mobilku, ketika traffic light di bundaran tugu muda itu menunjuk ke warna merah. Sejenak aku menyapu pandanganku keseluruh penjuru kawasan yang merupakan salah satu landmark kota ini. Aku tersenyum, mengingat ketika kita harus basah kuyup akibat hujan yang turun tiba dengan tiba-tiba ketika kita sedang asik menikmati keindahan landmark kota ini. Dan saat itu, tawa itu masih begitu membekas dengan indah sebagai salah satu harta karun dalam ingatanku. Ah begitu indah waktu itu, bukannya kita berlari menghindari hujan, mencari perlindungan dari tabuhan air yang menghantam muka bumi ini, namun kita malah asyik tertawa dan kejar-kejaran layaknya anak kecil yang masih suka bermain dengan hujan.

Dan tiba-tiba saja ingatanku terbang bebas ke masa laluku...
Diubah oleh speedtunner 07-03-2016 00:20
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.9K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan