Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakdejoyAvatar border
TS
pakdejoy
Ancaman NKRI Semakin Nyata, Pimpinan TNI & Menhan mulai Pasang Kuda-kuda
Menhan: Ancaman Nyata dan Tak Nyata di Hadapan Kita!
29 FEB 2016 02:55


Menhan RI, Jenderal (p) Ryamizard Riyacudu

Rimanews - Menteri Pertahanan Jendral (Purn) Ryamizard Ryacudu, menilai bangsa Indonesia saat ini dalam kondisi penuh ancaman yang beragam, mulai dari dalam negeri, seperti ancaman persatuan dan kesatuan hingga ancaman yang datang dari luar negeri.

"Berbagai ancaman itu harus disikapi dengan cukup serius. Kini, ancaman nyata dan tidak nyata telah ada di hadapan kita. Untuk itu, kesadaran bela negara perlu ditumbuh kembangkan," katanya usai menghadiri Apel Akbar Nasional Barisan Patriot Bela Negara (BPBN) di Kampung Citampela, Desa Mulyasari, Kecamtan Mande, Cianjur, Minggu (28/2/2016).

Meskipun banyak ancaman di depan mata, ungkap dia, hal lain yang harus terlebih dahulu dipahami dan dimengerti betul adalah makna dari bela negara. Menurut dia, bela negara adalah tindakan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas segala-galanya.

"Selain itu, menjaga harga diri dan kehormatan bangsa juga menjadi yang utama. Pada dasarnya, bela negara sudah tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 dan merupakan kewajiban warga negara untuk menjawab tantangan berbagai ancaman geopolitik," katanya.

Selama ini, tutur dia, bangsa Indonesia, tidak pernah mengganggu kedaulatan negara lain, namun jangan sampai negara lain mengganggu kedaulatan bangsa dan tanah air.

Sedangkan ancaman dari dalam negeri, dia menyebut, narkoba harus diwasapadai karena memberikan ancaman yang sangat besar.

"Setiap harinya narkoba membunuh 50 orang di negeri ini. sehingga patriot bangsa haram bersentuhan dengan barang terlarang itu. Selain itu ancaman bencana alam termasuk dalam perhatian patriot bangsa," katanya.

Dia menjelaskan, sedangkan bentuk perang modern yang sangat nyata adalah acaman perang dengan sistem cuci otak dimana ideologi Pancasila tidak lagi dijadikan falsafah dalam sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana nilai luhur bangsa digantikan dengan paham yang sesat-menyesatkan yang memicu lahirnya teror.

"Sehingga banyak generasi muda yang tertarik dan masuk ISIS dengan doktrin yang salah dan bertopengkan agama Islam sebagai landasan perjuangannya. Kita semua bertanggung jawab untuk tetap menegakkan dan menamankan nilai Pancasila agar paham teror dari luar negeri bisa kita saring," katanya
http://nasional.rimanews.com/keamana...-Hadapan-Kita-


Panglima TNI: Ancaman Perang Proksi Semakin Nyata
Sabtu, 27 Februari 2016, 23:29 WIB


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Istana Negara, Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan ancaman perang proksi semakin nyata dan dilakukan dengan langkah yang soft serta tidak melanggar HAM.

"Perang proksi berperang di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak terlihat karena menggunakan segala macam cara dan yang paling efektif adalah menggunakan media," katanya usai melakukan pakta pertahanan perang proksi media dengan belasan lembaga/organisasi dalam rangka memerangi ancaman perang proksi media di ruang Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2).

Untuk menghadapi semua itu, maka perlu ada media yang dapat menyeimbangkan namun dengan biaya yang murah dan dapat menjangkau semuanya. Inilah yang dilakukan TNI dengan menjalin kerja sama dengan masyarakat dan media.

"Saya bangga kita semua berbuat yang terbaik dan berani mengambil sikap yang tulus ikhlas untuk kemajuan bangsa Indonesia, karena memang TNI tidak bisa melaksanakan tugas pokoknya melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia sendirian," ujar Panglima TNI.

Kesebelas lembaga dan organisasi yang ikut menandatangani Pakta Pertahanan Proxy War Media adalah Produksi Film Indonesia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Penerbit Indonesia (IPI). Selanjutnya, Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia, Indonesian Cable Television Association, Komisi Corporation Social Responsibility Nasional, Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil, Buqu Global, NIN Media dan Dewan Masjid serta TV BMW (Berita Mitra Warga).

TNI dan TV BMW bersama dengan pemangku kepentingan melakukan kegiatan program inkubasi pembinaan konten televisi dalam pemberdayaan yang berwawasan nasionalis religious. Salah satunya melalui program tayangan Pondok Cerdas Warga sebagai sarana bagi masyarakat untuk pembelajaran konten positif dan mengajak masyarakat untuk membangun konten dan mengangkat potensi lokal yang edukatif.
http://nasional.republika.co.id/beri...-semakin-nyata


Panglima TNI: Yang Terjadi di Republik Ini Telah Didesain
Minggu, 28/02/2016 18:02 WIB


Panglima TNI: Yang Terjadi di Republik Ini Telah DidesainPanglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jika ancaman yang hadir saat ini adalah bentuk proxy war yang telah didesain untuk menghancurkan sebuah negara. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberikan pembekalan kepada 100 Calon Kader Amanat Utama PAN (Partai Amanat Nasional), terdiri dari para Pengurus Harian DPP PAN dan Anggota Fraksi PAN DPR-RI, di Hotel Lorin, Sentul-Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/2)

Membahas soal demokrasi dan politik di Indonesia, ia meyakini, dimanapun politik bercita-cita mulia untuk mensejahterakan rakyat dimanapun. Jika politik tidak benar itu hanya perilaku perorangan saja karena tergiur kekuasaan semata.

Dalam pembekalan yang bertajuk “Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas” Panglima TNI mengingatkan Kader PAN tentang ancaman yang sedang dan akan dihadapi bangsa Indonesia, yaitu Proxy War.

Ancaman tersebut sudah berada dan melanda semua lini kehidupan bernegara, berbangsa bahkan sudah hadir ditengah kehidupan keluarga.

Ancaman itu, kata Gatot seperti demo anarkis buruh perusahaan, tawuran pelajar dan tawuran mahasiswa yang berujung pembakaran fasilitas kampus, adu domba memecah belah TNI-POLRI, memecah belah Parpol, rekayasa sosial dengan memanfaatkan media dan maraknya penyalahgunaan Narkoba.

“Semua kejadian tersebut didesain dan dikendalikan dari luar oleh tangan-tangan yang tidak kelihatan dengan memanfaatkan orang dalam. Sehingga hal ini tidak disadari bahwa bangsa Indonesia sedang menuju ke kehancuran,” kata Gatot.

Diakhir pembekalannya, Panglima TNI menyampaikan 5 (lima) pesan kepada Kader PAN sebagai sesama anak bangsa yang punya tanggung jawab moral terhadap kemakmuran NKRI.

“Dalam jalankan amanah politik harus tetap tebarkan salam, jalin silaturahmi, saling menasehati, perbanyak berbuat kebajikan dan cegah segala tindakan kemungkaran,” pungkasnya
http://www.cnnindonesia.com/politik/...elah-didesain/


Narkoba dan penyebaran paham Liberal spt LGBT, Neo-PKI, Atheis adalah contoh nyata bentuk "Proxy War" dimaksud?
Quote:


-------------------------------------



Rakyat menantikan tindakan tepat, cepat dan terukur, Jenderal!
Selamatkan NKRI dari pembusukan dari dalam oleh agen-agen musuh yang mulai bermunculan ke permukaan itu. Hantam dan hancurkan mereka sebelum tumbuh-berkembang, sesuai dokrin perang modern sekarang " pre-emptive strike". Merdeka!
Diubah oleh pakdejoy 29-02-2016 00:10
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
8.3K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan