Ketika pihak Marvel merencanakan pelebaran sayap film-film mereka ke tahap 3 Marvel’s Cinematic Universe (MCU), banyak kendala yang harus mereka hadapi, seperti perencaaan, pemetaan film dan karakter yang akan muncul di tahap ke-3 ini. Selain itu, mereka juga harus “menahan” Robert Downey Jr., karena ia merupakan satu-satunya aktor utama yang tidak terikat kontrak secara umum untuk membintangi film-film di MCU. Seperti Chris Evan yang dikontrak untuk 6 film di MCU atau Sebastian Stan yang dikontrak untuk 8-9 film di MCU. Setelah semua hal tersebut diselesaikan, mereka tinggal memasukan beberapa karakter baru dalam lanjutan film-film MCU ini. Salah satunya adalah kehadiran Black Panther atau T’Challa di film Captain America: Civil War.

Captain America: Civil War mempunyai inti cerita tentang pertentangan dan perbedaaan pandangan antara Captain America dengan Iron Man, serta intrik politik di dalam filmnya. Meskipun berpusat pada kedua tokoh itu, Civil War juga memasukan pihak ketiga dalam alur ceritanya. Pihak ketiga ini adalah karakter yang berdiri di tengah konflik, yang dalam komiknya jatuh di tangan Spider-man. Namun untuk versi MCU-nya, peran ini dipegang oleh superhero dari benua Afrika, yaitu T’Challa atau Black Panther.

Di MCU, Black Panther terlihat pertama kali dalam trailer Captain America: Civil War dimana ia bertarung dengan Bucky sang Winter Soldier. Dia mungkin adalah salah satu karakter yang tidak mempunyai kepentingan di sini. Dia tidak ada hubungannya dengan Avengers dan tidak terkait dengan “Sokovia Accords”. Rumor mengatakan bahwa ia hanya mengincar Bucky karena keterlibatannya dalam kasus di negara asal T’Challa, Wakanda.

Mari kita bahas sedikit mengenai keterlibatan Black Panther di MCU, khususnya di Captain America: Civil War.

Kostum Black Panther di MCU


Mungkin kita beranggapan bahwa kostum yang dipakai oleh T’Challa di Civil War hampir sama dengan yang dikenakannya dalam komik. Tapi menurut Anthony Russo (salah satu sutradara Civil War) kostum yang digunakan dalam film berbeda dengan yang digunakan dalam komik.



Bahan dasar dari kostum Black Panther yang dipakai dalam film Captain America: Civil War ini adalah bahan Vibranium. Seperti kita ketahui, bahan ini adalah bahan metal yang paling kuat di MCU. Vibranium juga merupakan bahan pembuat perisai Captain America.



Keberadaan bahan metal langka ini hanya terdapat di Wakanda. Mungkin inilah yang menjadi benang merah antara Black Panther dan para Avengers. Keberadan bahan Vibranium di kostum Black Panther membantunya dalam melakukan serangan dan pergerakan ala ninja. Sangat berbahaya dan terencana.

Kepada Siapa Black Panther Berpihak?


Apakah kepada Tony Stark yang berpihak kepada pemerintah yang akan membatasi pergerakan para superhero dan vigilaante, atau kepada Steve Rogers yang menentang peraturan pemerintah dan membela sahabatnya Bucky yang difitnah?

Sang pahlawan dari Afrika ini tidak akan berpihak kepada siapapun. Ia sepertinya hanya mempunyai misi pribadi terhadap Bucky yang terlibat dalam kasus di Wakanda. Seperti yang diungkapkan oleh Nate Moore sang produser dari Captain America: The Winter Soldier (2014) dan Captain America: Civil War (2016).



Black Panther versi Komik dan MCU


Dalam versi film, Black Panther akan digambarkan dalam usia yang lebih muda dibanding dalam komiknya. Black Panther MCU akan lebih “meledak” dan masih dalam pencarian jati diri. Dia masih dalam proses untuk menjadi seorang pahlawan.

Sedangkan dalam komiknya, T’Challa digambarkan sebagai sesosok pemimpin yang pemberani, seorang pejuang kebenaran dan bahkan dia adalah seorang yang jenius. Mungkin dia menjadi salah satu orang paling jenius di muka bumi ini. Dengan kepemimpinan dan kepintarannya, ia membawa Wakanda menjadi sebuah negara yang subur dan kaya.

Mari kita tunggu penampilan Black Panther di Captain America: Civil War pada tahun 2016. Nantinya kita dapat menyaksikan sang pangeran dari Wakanda ini tampil dalam film solonya di tahun 2018.

Captain America: Civil War akan dirilis pada 6 Mei 2016 dan Black Panther akan dirilis pada 16 Febuari 2018.
Sumber