Pengiriman sampah DKI ke TPST Bantar Gebang Bekasi jalan terus meski dihadang oleh sejumlah warga di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor. Demikian perintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Langkah ini sebagai upaya agar sampah tak menumpuk di ibu kota.

"Kirim terus. (Meski ditolak) kirim terus," tandas Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Diketahui, warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Cileungsi menolak truk sampah DKI melintas di daerah permukimannya untuk menuju TPST Bantar Gebang. Alasannya, truk sampah yang melintas itu meninggalkan jejak bau busuk di kawasan permukiman mereka.

Warga yang menolak ini didominasi anggota organisasi kemasyarakatan (ormas). Mereka mengaku merasa dirugikan kehadiran truk sampah DKI yang menebar aroma tidak sedap ketika truk melintas di jalan tersebut.

Mereka menolak dengan menghadang truk sampah DKI sehingga menyebabkan jadwal pengiriman sampah terganggu. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Seperti di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

Warga Cilincing Jakarta Utara juga ikut-ikutan menolak daerahnya dilintasi truk sampah yang ingin menuju TPST Bantar Gebang Bekasi. Menurut Ahok, persoalan ini akan diselesaikan oleh Polres Metro Jakarta Utara. "Ya, nanti kita mau ngomong. Kan ada Pak Kapolres," ujar Ahok.

Kendati truk sampah dihadang warga di sejumlah lokasi, akan tetapi warga yang tinggal di sekitar kawasan TPST Bantar Gebang tidak menolak kehadiran truk sampah DKI di lingkungan tempat tinggalnya.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...ak-warga/11542

tuhkan ada ormasnya