- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
20 Alasan kenapa harus bertravel di Indonesia
TS
FrozenPyo
20 Alasan kenapa harus bertravel di Indonesia
Spoiler for No Repost:
Quote:
kalau berkenan tolong dirate ya gan
Saya disini mau membahas tentang alasan kenapa harus travel di Indonesia, ya mungkin masih ada yang lebih bagus dari yang saya tulis di thread ini, dan ini lah 20 alasan versi saya gan
Quote:
1. Sunrise indah di Borobudur
Spoiler for Sunrise:
Photo via Marc Schmittbuhl
Agan - agan yang ingin berwisata ke Candi Borobudur di Jawa Tengah mengapa tidak kali ini mengejar keindahan terbit Matahari-nya. Nikmatilah mengintip sang surya malu-malu bersinar dari balik Gunung Merapi yang masih diselimuti kabut pagi. Aroma pagi hari yang segar sangat sempurna dalam balutan nuansa keajaiban warisan sejarah Indonesia menjadi pengalaman yang takan terlupakan. Bulan Mei hingga Juli merupakan waktu yang tepat untuk menikmati moment ini mengingat cuacanya sedang cerah.
Pemandangan Matahari naik di langit perlahan-lahan dari balik Merapi di pagi hari, warnanya jingga berpendar alam warna ungu kebiru-biruan. Warna-warna itu terlihat indah di atas batu-batu candi yang berwarna abu-abu kehitaman. Warna kemerahan pun hadir di ufuk timur disambut stupa dan patung Budha yang monumental. Batu-batu ikut berpendar kemerahan menunjukkan wajah damai Sang Budha. Jangan lewatkan kesempatan mengabadikan gambar indah ini dilengkapi latar depan stupa Candi Borobudur.
Quote:
2. Cahaya dari surga? Ada di Goa Jomblang
Spoiler for Jomblang:
Photo via Zexsen Xie
Goa ini terletak di kawasan pegunungan karts yang ada di Gunungkidul. Goa ini merupakan salah satu goa dari sekitar 500 goa yang ada di wilayah pegunungan tersebut. Goa ini mempunyai mulut goa vertikal dengan jarak antara bibir goa dengan dasarnya bervariasi. Paling dalam sekitar 80 m. Dibutuhkan kemampuan melakukan Single Rope Technique ( SRT ) untuk memasuki goa ini. SRT merupakan teknik yang baku digunakan untuk menuruni gua vertikal dengan memakai satu tali sebagai lintasan yang dipakai untuk jalan menaiki dan menuruni tempat yang vertikal.
Terdapat empat jalur yang bisa dilewati oleh penjelajah alam untuk memasuki dasar goa. Jalur yang pertama merupakan jalur yang paling mudah yang sering disebut jalur VIP. Dijalur ini 15 m pertama melewati lintasan terjal dan masih bisa ditapaki dengan kaki. Peralatan SRT lengkap harus digunakan untuk menjamin keselamatan penjelajah. Sisa jarak dengan dasar goa dapat ditempuh dengan SRT, meluncur dengan tali sejauh sekitar 20 m. Sementara itu ketiga jalur lainya medannya lebih sulit karena harus menggunakan SRT sejak ketinggian 80 m ( Jalur A ), 60 m ( Jalur B ), 40 m ( jalur C ). Bagi penjelajah yang baru pertama kali memasuki gua vertikal, diwajibkan menggunakan jalur VIP dahulu. Namun bagi mereka yang sudah terbiasa memasuki goa vertikal, ketinggian goa vertikal merupakan tantangan tersendiri walaupun tetap harus memperhatikan faktor keselamatan. Goa Jomblang ini berdiameter 50 m, dijelajahi pertama kali pada tahun 1984 oleh Acintyacunyata Speleological Club ( ASC ). Merupakan kelompok penjelajah goa dari Yogyakarta.
Quote:
3. Lava biru? Nih ada di Kawah Ijen
Spoiler for Lava biru:
Photo via Puchong Pannoi
Spoiler for videonya gan:
Inilah salah satu pesona keindahan alam Indonesia yang luar biasa dan telah memukau banyak wisatawan dari berbagai negara. Di sinilah dapat Anda lihat danau kawah luas yang menakjubkan bersama api berwarna biru dari belerangnya saat malam hari. Selain menjadi tujuan wisata naik gunung, Kawah ijen juga merupakan tempat penambangan belerang tradisional yang hilir-mudik di arena bekas letusan kawah yang sebenarnya masih aktif.
Gunung Ijen sendiri berada di kawasan Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Kabupaten Bondowoso. Gunung ini berada 2.368 meter di atas permukaan laut dimana puncaknya merupakan rentetan gunung api di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru dan Merapi. Kawah Ijen merupakan tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang masih menggunakan cara tradisional. Ijen memiliki sumber sublimat belerang yang seakan tidak pernah habis dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri kimia dan penjernih gula.
Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi 300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20 km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter. Kawah tersebut terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Pemandangan Kawah Ijen begitu menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Sinaran yang juga menerpa dari balik Gunung Merapi, saudara kembar Gunung Ijen jangan sampai Anda lewatkan untuk diabadikan oleh kamera. Air kawahnya tenang berwarna hijau kebiruan namun Anda tidak diperkenankan menuruninya karena air kawah bervolume sekira 200 juta meter kubik itu panasnya mencapai 200 derajat celcius. Derajat keasaman kawah tersebut sangat tinggi mendekati nol sehingga bisa melarutkan pakaian bahkan tubuh manusia dengan cepat.
Quote:
4. Danau yang berubah warna Danau Kelimutu
Spoiler for Kelimutu:
Photo via holykaw.alltop
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Para penduduk di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang - orang yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
Quote:
5. Pulau Wayag
Spoiler for Pulau Wayag:
Keunikan adalah saripati dari sebuah daya tarik wisata. Tak banyak sebuah daya tarik wisata memiliki keindahan berbeda saat dilihat dari delapan penjuru mata angin, atau pun dari atas dan bawah permukaannya. Kepulauan Wayag adalah salah satu tujuan wisata luar biasa dengan keistimewaan itu. Kemana pun pandangan dilepaskan dengan atau tanpa kaca mata hitam maka setiap warna dan bentuk yang berlabuh di persepsi kita tentang Kepualaun Wayag hanya mampu memberikan satu makna, yaitu kepuasan.
Mari kita lihat kumpulan pulau karst ini dari sisi lain, di luar kenyataan bahwa Kepulauan Wayag adalah saripati dari Kepulauan Raja Ampat yang terletak di coral triangle di Asia Pasifik. Seperti hidangan utama dalam sebuah pesta, Kepulauan Wayag dapat menaikan tekanan darah lebih cepat hanya dengan melihatnya saja, belum lagi menyentuh dan menghirupnya. Anda seperti ada di dalam etalase karya-karya alam terbaik. Keindahan ini begitu nyata namun seperti di dunia mimpi yang dilukis oleh warna sehingga sulit diurai oleh kata-kata.
Quote:
6. Tebing Keraton
Spoiler for Tebing keraton:
Photo via rajatourbandung
Tebing Keraton atau Tebing Karaton merupakan sebuah tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan lampu kota, melainkan hutan!
Tidak sulit untuk mencapai Tebing Keraton. Dari pusat kota Bandung, bertolaklah ke arah Dago Pakar, kemudian ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Setelah pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, beloklah ke kanan. Anda akan melewati rumah-rumah besar dan kemudian perkampungan. Setelah itu Anda akan sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan 'Warung Bandrek' alias Warban. Perjalanan belum selesai, pacu kendaraan Anda melewati tanjakan dan jalan berbatu sampai pos teratas, langsung di Tebing Keraton. Di sini, anda bisa memarkir motor dan mobil. Untuk mencapai tebing tersebut, anda hanya perlu berjalan kaki tak sampai 5 menit.
Tebing Karaton ini ada di atas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sehingga dari atas tebing ini, anda bisa menyaksikan hijaunya pemandangan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menghampar luas sepanjang mata memandang. Pemandangan ini pun akan bertambah indah, jika anda datang sebelum matahari terbit atau kira-kira jam 6 pagi. Pada saat itu, anda bisa menikmati suasana kota Bandung yang masih berselimut kabut tebal. Ditambah dengan keindahan matahari terbit di balik bukit yang ada di sebelah timur. Semua keindahan panorama alamnya ini memang paling pas, jika anda abadikan dengan kamera anda.
Untuk berkunjung ke Tebing Keraton, ada beberapa hal yang harus anda persiapkan. Anda harus mempersiapkan kamera, jaket untuk menghalau dinginnya udara, minuman dan bensin kendaraan yang sudah terisi penuh. Jika masih ragu bagaimana jalan menuju ke sana, jangan malu untuk bertanya. Selain itu, anda juga disarankan untuk menggunakan motor, karena jalanan yang dilewati belum terlalu bagus.
Quote:
7. Pulau Komodo
Spoiler for Pulau Komodo:
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Pulau Komodo juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang
Quote:
8. Wisata alam Kalibiru (Bukit Menoreh)
Spoiler for Kalibiru:
Mungkin dari beberapa kita masih asing dengan kawasan wisata Kalibiru ini. Ya, karena kali biru memang baru dikenal orang-orang baru-baru ini. Kalibiru merupakan kawasan di Bukit Menoreh Kulon Progo dengan ketinggian 450 mdpl. Dari ketinggiannya dapat dilihat bahwa kawasan ini menyuguhkan pemandangan dari atas. Di Jogja ada beberapa tempat yang mungkin mirip dengan kawasan wisata ini seperti Gunung Gambar dan Gunung Nglanggeran di Gunung Kidul, Puncak Suroloyo di Kulon Progo. Beda dengan yang lain, kawasan Kalibiru memiliki beberapa ke khasan yang memang menjadi daya tarik tersendiri dari kawasan yang lain.
Menjadi ciri khas dari Kalibiru adalah kita dapat melihat beberapa pemandangan yang cukup menarik di arah selatan yaitu Kawasan Waduk Sermo dapat dipetakan dari Kalibiru, serta laut selatan jawa. Lalu di sebelah timur dan utara jika jelas kita akan melihat Gunung Merapi yang gagah melindungi kota Jogja, berikut dengan gugusan pegunungan seribu nya. Dilihat dari arah kawasan ini sangat menarik jika dinikmati di pagi hari dengan melihat indahnya sunrise pagi bersama keluarga atau teman.
Kawasan ini menyuguhkan beberapa tipe wisata yang ada, antara lain wisata alam, kuliner, pendidikan, budaya, petualangan, keluarga, dan outbond training. Di kawasan ini juga di sediakan Cottage (pondok wisata) dan ruang pertemuan yang juga di lengkapi dengan Hot Spot Area. Selain itu juga di atas ada beberapa area yang memang sudah di desain untuk area permainan outbond antara lain permainan tali dan flying fox.
Quote:
9. Green Canyon
Spoiler for Green Canyon:
Green Canyon bukanlah Grand Canyon Amerika, Tapi Green Canyon Pangandaran. Green Canyon yang awalnya disebut "Cukang Taneuh", bahasa Sunda untuk menyebut jembatan Tanah, karena disini ada jembatan yang lebarnya 3meter terbuat dari tanah berada di atas tebing kembar di tepi sungai. Keajaiban alam yang spektakuler ini tentu tidak akan Anda temui di tempat lain. Nama Green Canyon diyakini berasal dari seorang turis Perancis yang datang ke lokasi Green Canyon sekarang pada tahun 1993. Karena air dan lumut berwarna hijau yang berlimpah maka wisatawan itu memberikan nama Green Canyon. Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, sekitar 31 Km atau 45 menit berkendara dari Pangandaran.
Ketika Anda tiba di pintu masuk utama dan area parkir Green Canyon, Anda akan melihat banyak perahu kayu yang populer disebut "ketinting" berbaris cantik di tepi sungai. Perahu-perahu inilah yang akan membawa Anda ke Green Canyon dengan ongkos Rp75.000,00 per orang. Sistem pengaturan perahu sangat terorganisir, setelah Anda membayar ongkos Anda akan menerima nomor dan akan mendapat giliran sesuai dengan nomor yang Anda terima.
Ketinting kemudian akan membawa Anda menyusuri sungai, membelah hijaunya air dan perahu akan menciptakan gelombang kecil di setiap sisinya. Ketika Anda berada di dalam perahu, Anda akan melihat pemandangan indah pepohonan di tepi sungai, dan kadang-kadang ular atau kadal akan melompat ke sungai, atau muncul ke permukaan air. Ketika perahu melambat pemandangan yang mencengangkan tepat di depan mata Anda. Tebing tinggi kembar berdiri di setiap sisi sungai, dengan stalaktit dan stalagmit, air yang jernih dan Anda mungkin akan berpikir bahwa ini adalah Taman Eden. Air mengalir turun dari setiap sisi tebing menciptakan suara gemuruh air terjun. Jika air tidak sedang pasang, Anda bisa berjalan di bawah gua besar ini dan mengagumi kedua tebing besarnya. Pakaian Anda pasti akan basah kuyup, jadi tidak ada ruginya jika Anda sekalian berenang dan merasakan kesegaran airnya. Melompat dari tebing yang cukup tinggi kedalam air merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Hal yang paling nyata dari Green Canyon adalah tempatnya yang sangat bersih. Tidak ada sampah makanan ringan atau bungkus rokok mengambang dan bertebaran di sekitar tebing.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Pangandaran, menjadikan Green Canyon sebagai destinasi wisata di pangandaran yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. "Sepotong surga di bumi” begitulah yang digambarkan mereka yang datang ke Green Canyon. Sebuah keajaiban Alam tersembunyi di balik semak-semak tebal dan pepohonan hutan Pangandaran. Green Canyon adalah rahasia indah dan spektakuler yang tersembunyi di Pangandaran.
Lanjut Post 2 gan
Diubah oleh FrozenPyo 05-06-2015 04:30
0
3.1K
Kutip
13
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan