- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Banda Neira, Pulau Yang Mengagumkan
TS
aditri
Banda Neira, Pulau Yang Mengagumkan
mudah2an gak , kalau repost
Untuk menuju Banda Neira maka Anda dapat menggunakan jalur udara maupun laut. Apabila Anda memilih menggunakan perjalanan udara maka bisa menggunakan Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta (CGK) dan transit di Bandara Hasanuddin-Makassar, atau Denpasar-Bali (DPS) yang transit di Ujung Pandang (UPG) lalu ke Bandara Pattimura di Ambon (AMQ). Setibanya di Ambon maka perjalanan harus dilanjutkan dengan perjalanan laut dengan menggunakan kapal laut penumpang Pelni. Ada dua kapal yaitu Kelimutu dan Tidar. Harga tiket kedua kapal ini sama, Rp. 97.000,- untuk kelas ekonomi, Rp. 282.000,- untuk kelas II, dan Rp. 343.000,- untuk kelas I. Masing-masing kapal ini hanya berlayar dua pekan sekali, saling bergantian. Kapal Kelimutu dan Tidar ini biasanya berangkat dari Pelabuhan Ambon pukul 18.00 WIT. Perjalanan laut dengan dua kapal ini kira-kira selama 8-12 jam, tergantung kondisi lautnya.
Apabila Anda menggunakan perjalanan laut dari Surabaya akan memakan waktu 6 hari untuk sampai di Banda menggunakan kapal PELNI.
SUMBER
Kunjungi thread ane yang lain
Quote:
Dimana Banda Neira?
Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kep. Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan abad ke-19. Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya pada tahun 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia (kini Jakarta) untuk dijadikan budak.
Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda, dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata.
Topografi pulau ini cenderung datar, sehingga memungkinkan didirikannya kota kecil. Pulau Banda Neira memiliki kantor pemerintahan, toko, dermaga, dan bandara. Penduduk pulau ini berjumlah 14.000.
Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kep. Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan abad ke-19. Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya pada tahun 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia (kini Jakarta) untuk dijadikan budak.
Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda, dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata.
Topografi pulau ini cenderung datar, sehingga memungkinkan didirikannya kota kecil. Pulau Banda Neira memiliki kantor pemerintahan, toko, dermaga, dan bandara. Penduduk pulau ini berjumlah 14.000.
Spoiler for Wisata bahari apa yang ada di Banda Neira?:
Quote:
Begitu menapakkan kaki di tanah penuh kaya sejarah ini, suasana sisa bangunan koloniali begitu terasa. Anda ibarat sedang memasuki mesin waktu kembali pada era kekuasaan VOC di pulau ini.
Berkunjung ke Banda Neira tepat rasanya diibaratkan dengan pepatah mengatakan “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Selain berwisata sejarah di pulau ini Anda bisa berwisata bahari dan alam.
Kegiatan yang tentunya tidak mungkin untuk dilewatkan adalah menyelam dan snorkeling. Berikut beberapa lokasi menyelam yang bisa Anda kunjungi, yaitu: Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (Pulau Banda Besar), Tanjung Burang (Pulau Banda Besar), Batu Kapal Mandarin City (Jetty Reef), Pasir Putih (Lighthouse Pulau Neira), Light House Reef (Pulau Kraka), Lava Flow I (Old Lava), Lava Flow II, Tanjung Batu Udang (Pulau Ai Selatan)ragonet, Tanjung Batu Payong (Pulau Ai Barat Laut ), Tanjung Nailaka (Run Island), Tanjung Lokon (Pulau Run), Tanjung Noret (Pulau Run), Pulau Run Depan Kampung, Tanjung Selatan (Pulau Suanggi), Tanjung Utara (Pulau Suanggi), Takat Hatta (Submerged Reef), Tanjung Buton (Tanjung Selatan Pulau Hatta), Tanjung Salamasa (Pulau Hatta Barat), Tanjung Kanari (Pulau Hatta Utara) dan Tanjung Pulau Pisang.
Jika Anda masih memiliki sisa waktu, kenapa tidak berkunjung ke Pulau Gunung Api. Di pulau ini ada gunung api vulkanis setinggi 666 meter yang terakhir meletus tahun 1988. Gunung tersebut dapat didaki dan untuk mencapai puncaknya dibutuhkan waktu sekira 1,5 jam
Berkunjung ke Banda Neira tepat rasanya diibaratkan dengan pepatah mengatakan “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Selain berwisata sejarah di pulau ini Anda bisa berwisata bahari dan alam.
Kegiatan yang tentunya tidak mungkin untuk dilewatkan adalah menyelam dan snorkeling. Berikut beberapa lokasi menyelam yang bisa Anda kunjungi, yaitu: Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (Pulau Banda Besar), Tanjung Burang (Pulau Banda Besar), Batu Kapal Mandarin City (Jetty Reef), Pasir Putih (Lighthouse Pulau Neira), Light House Reef (Pulau Kraka), Lava Flow I (Old Lava), Lava Flow II, Tanjung Batu Udang (Pulau Ai Selatan)ragonet, Tanjung Batu Payong (Pulau Ai Barat Laut ), Tanjung Nailaka (Run Island), Tanjung Lokon (Pulau Run), Tanjung Noret (Pulau Run), Pulau Run Depan Kampung, Tanjung Selatan (Pulau Suanggi), Tanjung Utara (Pulau Suanggi), Takat Hatta (Submerged Reef), Tanjung Buton (Tanjung Selatan Pulau Hatta), Tanjung Salamasa (Pulau Hatta Barat), Tanjung Kanari (Pulau Hatta Utara) dan Tanjung Pulau Pisang.
Jika Anda masih memiliki sisa waktu, kenapa tidak berkunjung ke Pulau Gunung Api. Di pulau ini ada gunung api vulkanis setinggi 666 meter yang terakhir meletus tahun 1988. Gunung tersebut dapat didaki dan untuk mencapai puncaknya dibutuhkan waktu sekira 1,5 jam
Quote:
Selain itu ada juga wisata sejarah yang bisa dilakukan selain wisata bahari antara lain :
Rumah Budaya, berlokasi di Jl. Gereja Tua, dahulu merupakan mansion milik pejabat Belanda. Kini rumah ini berubah fungsi menjadi museum yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah, seperti: meriam, mata uang kuno, peta kuno, helm kuno, lukisan yang bercerita mengenai peperangan pada masa lalu, dan juga terdapat diorama sejarah Banda.
Tempat lain yang layak dikunjungi di daratan Banda Neira antara lain: Rumah Hatta, Rumah Kapten Cole, Gereja Protestan Belanda dan Gereja Elim Tabernakel.
Benteng Nassau dan Benteng Belgica, kedua benteng ini dibagun oleh dua bangsa yang berbeda yaitu Portugis dan Belanda. Letak keduanya berdekatan. Kedua benteng tersebut hingga tahun 1860 merupakan markas pertahanan militer Belanda. Kondisi keduanya terlihat sangat memprihatinkan karena mulai runtuh namun pemerintah setempat melakukan perbaikan. Selain menikmati peniggalan sejarah ini, Anda bisa menikmati pemandangan di sekitar benteng-benteng termasuk menyaksikan Gunung Api yang beridiri gagah.
Rumah Budaya, berlokasi di Jl. Gereja Tua, dahulu merupakan mansion milik pejabat Belanda. Kini rumah ini berubah fungsi menjadi museum yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah, seperti: meriam, mata uang kuno, peta kuno, helm kuno, lukisan yang bercerita mengenai peperangan pada masa lalu, dan juga terdapat diorama sejarah Banda.
Tempat lain yang layak dikunjungi di daratan Banda Neira antara lain: Rumah Hatta, Rumah Kapten Cole, Gereja Protestan Belanda dan Gereja Elim Tabernakel.
Benteng Nassau dan Benteng Belgica, kedua benteng ini dibagun oleh dua bangsa yang berbeda yaitu Portugis dan Belanda. Letak keduanya berdekatan. Kedua benteng tersebut hingga tahun 1860 merupakan markas pertahanan militer Belanda. Kondisi keduanya terlihat sangat memprihatinkan karena mulai runtuh namun pemerintah setempat melakukan perbaikan. Selain menikmati peniggalan sejarah ini, Anda bisa menikmati pemandangan di sekitar benteng-benteng termasuk menyaksikan Gunung Api yang beridiri gagah.
Spoiler for putu -putu:
Spoiler for Apa yang khas dari kuliner Banda Neira?:
Quote:
Ikan bakar disajikan di penginapan dan rumah makan. Anda mungkin perlu memesan ikan satu hari sebelumnya karena di sini restoran tidak menyimpan ikan di lemari pendingin namun langsung di beli di pasar ikan.
Ikan Kuah Pala Banda yang bercita rasa gurih pedas dan asam patut dicicipi. Sensasi rasanya yang unik pasti akan membuat Anda ketagihan. Biasanya ikan kuah pala disajikan dengan urap daun pepaya dan ikan kakap merah bakar. Sambal bekasang juga tidak boleh Anda lewatkan ketika berwisata kuliner di Banda Neira.
Buah Pala di pulau ini dimakan sebagai camilan manis kering dan dapat dibeli di sepanjang jalan utama di Banda Neira.
Ketika kapal PELNI tiba di Pebuhan Naira maka bersiaplah karena lokasi sekitar pelabuhan tiba-tiba berubah menjadi lautan pedangan makanan dan minuman. Berbaurlah dalam riuh ramai yang menarik ini.
Ikan Kuah Pala Banda yang bercita rasa gurih pedas dan asam patut dicicipi. Sensasi rasanya yang unik pasti akan membuat Anda ketagihan. Biasanya ikan kuah pala disajikan dengan urap daun pepaya dan ikan kakap merah bakar. Sambal bekasang juga tidak boleh Anda lewatkan ketika berwisata kuliner di Banda Neira.
Buah Pala di pulau ini dimakan sebagai camilan manis kering dan dapat dibeli di sepanjang jalan utama di Banda Neira.
Ketika kapal PELNI tiba di Pebuhan Naira maka bersiaplah karena lokasi sekitar pelabuhan tiba-tiba berubah menjadi lautan pedangan makanan dan minuman. Berbaurlah dalam riuh ramai yang menarik ini.
Spoiler for putu - putu:
Spoiler for Bagaimana cara ke Banda Neira?:
Quote:
Untuk menuju Banda Neira maka Anda dapat menggunakan jalur udara maupun laut. Apabila Anda memilih menggunakan perjalanan udara maka bisa menggunakan Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta (CGK) dan transit di Bandara Hasanuddin-Makassar, atau Denpasar-Bali (DPS) yang transit di Ujung Pandang (UPG) lalu ke Bandara Pattimura di Ambon (AMQ). Setibanya di Ambon maka perjalanan harus dilanjutkan dengan perjalanan laut dengan menggunakan kapal laut penumpang Pelni. Ada dua kapal yaitu Kelimutu dan Tidar. Harga tiket kedua kapal ini sama, Rp. 97.000,- untuk kelas ekonomi, Rp. 282.000,- untuk kelas II, dan Rp. 343.000,- untuk kelas I. Masing-masing kapal ini hanya berlayar dua pekan sekali, saling bergantian. Kapal Kelimutu dan Tidar ini biasanya berangkat dari Pelabuhan Ambon pukul 18.00 WIT. Perjalanan laut dengan dua kapal ini kira-kira selama 8-12 jam, tergantung kondisi lautnya.
Apabila Anda menggunakan perjalanan laut dari Surabaya akan memakan waktu 6 hari untuk sampai di Banda menggunakan kapal PELNI.
Spoiler for Penginapan di Banda Neira ?:
Quote:
Berikut beberapa hotel dan penginapan yang bisa menjadi referensi bagi Anda ketika berkunjung ke Banda Neira : The Maulana Hotel, Mutiara Guest House, Vita Guest House, Delfika, Pondok Wisata Matahari
.
Spoiler for Lokasi Belanja Souvenir?:
Quote:
Anda bisa membeli sovenir khas Banda Neira di Jalan Pelabuhan. Jalan ini merupakan pusat penjualan souvenir di Banda Neira.
Spoiler for Tips ::
Quote:
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Banda Neira terutama bagi Anda yang ingin menyelam adalah bulan April-November. Untuk daerah sebelah Barat dan Utara Banda Besar, sekitar Gunung Api, dan daerah Neira Anda perlu berhati-hati karena saat itu angin Tenggara bertiup.
SUMBER
Kunjungi thread ane yang lain
Quote:
Bagaimana Menentukan Harga Minyak di Indonesia?
Kepulauan Togean, Surga di Teluk Tomini
10 Lokasi Surfing Terbaik di Indonesia
IPB Kembangkan Pembangunan Kelautan
Memudarnya kejayaan maritim Bima
Kepulauan Togean, Surga di Teluk Tomini
10 Lokasi Surfing Terbaik di Indonesia
IPB Kembangkan Pembangunan Kelautan
Memudarnya kejayaan maritim Bima
Diubah oleh aditri 04-12-2014 02:01
.arisentris memberi reputasi
1
4.3K
Kutip
36
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan