Salam merdeka !
Salam sejahtera !
Atas nama bapa dan roh kudus !
Allahu Akbar !
Om Hyang Widhi Wangsa !
Amithaba ,~
pertama tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahnya kita telah diberi kesehatan sehingga kita bisa nge kaskus
dan TS meminta maaf jika Thread yang TS buat tidak jelas, dan alasan TS membuat Thread ini ialah mengangkat tema pemerinta yang berangsur angsur pudar dalam element masyarakat, karena faktor GGS atau JKT48
dan TS mohon maaf sebesar besarnya terhadap admin/momod, jika admin/momod menganggap ini propaganda, ini bukan propaganda, tapi ini cuma tulis menulis yang kurang kerjaan
langsung saja dengan risalah yang ts buat
Spoiler for Enyahlah demokrasi dari tanah indonesia:
Muak dengan demokrasi , enyahlah demokrasi dari indonesia
Sudah berkali-kali indonesia mengalami sebuah perubahan, perubahan bentuk pemerintahan, dari mulai penjajahan kolonialisme imprialisme sampai reformasi 98, demokrasi,demokrasi,dan demokrasi sudah tak asing kita dengar pemikiran atas demokrasi yang dilandaskan atas suara rakyat malah seperti alat bisnis yang menggiurkan.
Lihat saja dinegara kita ini, demokrasi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat seolah olah kata manis ini kedengeran sangat enak ditelinga masyrakat mahasiswa buruh dan orang orang yang punya suara haknya atas pemerintahan,tapi apa ?,malah malah demokrasi sebagai alat orang orang pribumi yang terang benderang mengerti tentang uang, dan menjamurnya pengertian demokrasi sebagai alat bisnis.
Ya bisnis,kedengaran sangat sinis ketik bilang demokrasi untuk alat bisnis kaum yudikatif,legislatif dan eksekutif juga bermain didalamnya. negara tercinta ini sudah di bodohi oleh oknum pemerintah yang menjual kemasan berlogo demokrasi,apalagi demokrasi ber embel komunis,demokrasi ber embel sosialis,apa malah demokrasi berdasar pancasila ?
Orang orang yang berdemokrasi mengerti demokrasi itu tak bedanya dengan ahli matematika,menghitung suara,menghitung kemungkinan atau malah malah para pemain demokrasi memandang demokrasi sebagai ajang ekonomi,para calon memiliki modal uang, membeli juru bicara,juru kampanye,membeli bahan bahan pangan,setelah bermain atas prediksinya,dia memasarkan visi misinya,dan seperti para kaum pengusaha dia hitung laba atau ruginya.
Ya memang sesaat ada namanya pemilu masyarakat dapat pekerjaan tidak tetap, mendapatkan penghasilan tambahan,atau terbantu atas sumbangan sumbangan bahan pangan dari para calon,tapi setelah pemilu lewat tetap saja oknum oknum tinggi yang di untungkan,secara hitungan mikro ? ya tetap aja orang miskin,harga mie harganya sama,secara perhitungan makro ya tetap pengusaha yang di atas yang mendapatkan untungnya,malah malah para calon mencalonkan diri tanpa modal karena usaha mereka, walaupun kelihatan mereka menghabiskan uang untuk pemilu,tapi dia memiliki bisnis dimana mana ya sama aja boong,beli produknya tetap di dia yang di untungnya ya tetap itu orang orang. Apalagi mereka para pebisnis mencalonkan diri jadi president DPR RI.
Ngomong soal demokrasi apa ada rakyat yang memimpin,dari golongan rakyat, partai rakyat di indonesia yang berdiri ?. apa memang orang orang berkepentingan indonesia takut juga partai rakyat , partai proletar , partai berlandaskan sosialisme lainnya menduduki parlemen . sehingga mengeluarkan TAP MPR yang melarang Partai berideologi marxisme,sosialisme ?
Apa hanya lulusan ilmu politik,ilmu kedokteran,ilmu ekonomi,atau ilmu ilmu tetap lainnya yang menjadi calon legislatif,yudikatif,ekskutif ?,tanpa titel phd,prof,ir,mm,dll, kecuali titel ALM ?,seperti golongan elit saja demokrasi di indonesia yang bermain.
Apa lagi jika melihat sekarang presiden yang naik diteriaki dari golongan rakyat,tau akan rakyat,lahir dari rakyat tapi apa ? Visi dan misi tetap aja segelintir orang yang merasa ke enakan, seolah olah juga berkepentingan pribadi,bukan berkepentingan rakyat,rakyat hanya terbeli atas pencitraan presiden baru ini. seperti politikus yang ahli pemasaran, salesmen yang tau dimana dia menjual. partai lain pun juga seperti para sales sales karena sales x ini bagus dalam penjualan memiliki cara penjualan yang baik,akhirnya berkoalisi untuk memasarkan produk kerakyat,yang belum tentu mengangkat derajat manfaat rakyat untuk rakyat.
Beda lagi pihak yang satu ini , yang jadi lawan presiden baru indonesia dalam bahasa pintar yaitu oposisi , yang isinya hanya tidak puas puas dan puas atas kekalahan , tapi apa yang ia cari ? entahlah , apa ini hanya settingan dari dua kubu oposisi dan koalisi ?,atau ini ada sangkut pautnya dengan century,hambalang dan president yang mau turun mirip soeharto ?, kapan rakyat jadi penengah antar dua kubu ini ? duduk sama rendah berdiri sama tinggi antara koalisi dan oposisi,mengontrol,dan melihat permainan dua kubu settingan ini, katanya demokrasi,dari rakyat,oleh rakyat,untuk rakyat ? ,seharusnya ada parlemen rakyat yang mengontrol oposisi,koalisi !,katanya sih demokrasi untuk rakyat ~ .
Muncul produk baru lagi dari alat DEMOKRASI INDONESIA 2014 yaitu UU PILKADA 2015 , seolah olah memasarkan produk tak bermutu,apa bedanya kita jaman Orde baru ?, sebagai isunya Tender Percetakan,Jual beli suara,demokrasi tidak adil,tapi kita lihat saja Orde baru bagaimana gubernur dan walikota yang memilih DPRD ?,apa bisa tidak ada KOLUSI KORUPSI NEPOTISME ?,apa bisa DPRD tidak booking membooking Walikota Gubernur ?,kayak sugali waktu membooking pramuria di wtc kelasteri. macam RATU ATUT DARI BANTEN SEMAKIN MERAJALELA,pemimpin bejat daerah yang belum terekspos banyak. Makin buncit aja itu para pemimpin daerah dan DPRD.
Apa sebenarnya demokrasi adalah alat sebagai penghasil uang para oknum politikus bisnis ?,apa sebenarnya demokrasi untung bagi rakyat ?. apa rakyat tetap mau di bodohi dengan demokrasi ?,enyahlah demokrasi dari negara indonesia,jika di hongkong teriak dan menuntut demokrasi,disini indonesia,sudah menderita dengan DEMOKRASI,DEMOKRASI ALA INDONESIA , ALAT EKONOMI YANG Masyur !
Oh demokrasi demokrasi produk apa ini ?,apa negeri ini sudah merdeka berdiri sendiri ?,berdiri atas kepimpinan sendiri ?,apa demokrasi indonesia adalah cara cara kolonialisme impriealisme untuk menaiki indonesia lagi ?,dulu 100 % kepemimpinan indonesia adalah orang radik warga negara indonesia yang sudah muak akan kolonialisme impriealisme,sekarang warga negara indonesia dinaiki orang asing,lama lama pemimpin ini orang indonesia berkepentingan luar negeri 1/1000.
jika ada salah mohon di maafkan, jika suka cendol di tunggu
atas perhatianya saya mengucapkan terma kasih
Salam merdeka !
Salam sejahtera !
Atas nama bapa dan roh kudus !
Allahu Akbar !
Om Hyang Widhi Wangsa !
Amithaba ,~
Diubah oleh pemudabodoh88 17-10-2014 07:27
0
1.5K
Kutip
18
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru