Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.statsAvatar border
TS
the.stats
SIAPA BILANG HARGA EMAS NGGAK BISA TURUN


Saat ini banyak sekali orang yang menabung dalam bentuk emas . Mereka menabung dalam bentuk emas batangan, dinar emas, koin emas dan perhiasan emas.

Nenekku pernah berkata kalau punya duit nganggur lebih baik dibelikan emas daripada ditabung , karena emas mudah dijual kalau sedang butuh uang dan emas harganya tidak pernah turun.

Perkataan nenekku tersebut memang ada benarnya. Emas begitu liquid, emas mudah diuangkan, tetapi kalau nenekku bilang harga emas tidak pernah turun, saya kira nenekku perlu membaca grafik harga emas selama seratus tahun terakhir. Sayangnya nenekku tidak pernah melakukannya karena nenekku nggak bisa make internet.







Kalau kita lihat grafik harga emas selama 100 tahun terakhir, ternyata harga emas sangat fluktuatif, bisa naik turun secara tajam seperti roller coaster.

Sayangnya pemikiran klasik seperti pemikiran nenekku tersebut juga dimiliki oleh teman-temanku yang hidup di zaman modern , dimana teman-temanku memiliki pendidikan yang jauh lebih tinggi dibanding nenekku, serta akses informasi yang jauh lebih baik.

Bahkan teman-temanku ini telah mengkaitkan emas dengan syariat islam. mereka meyakini penggunaan emas memiliki nilai ibadah. mereka meyakini mata uang yang syariah adalah mata uang yang dibackup dengan emas. mereka meyakini Dinar Emas sebagai mata uang yang syariah.



1. UANG SEBAGAI ALAT TUKAR

Uang memiliki fungsi yang sangat penting dalam perekonomian , uang diciptakan sebagai alat tukar dalam perdagangan, tanpa uang masyarakat akan sulit melakukan perdagangan, jika perdagangan sulit terjadi maka pertukaran barang dan jasa akan sulit terjadi. Masyarakat tidak bisa meningkatkan konsumsi dan produksi mereka, Masyarakat tidak bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.

Apakah betul mata uang harus menggunakan standar emas ?

Jika mata uang harus menggunakan standar emas , lalu bagaimana dengan masyarakat yang tidak memiliki sumber cadangan emas ?

Apakah mereka tidak bisa memiliki uang sehingga mereka tidak bisa melakukan perdagangan ?


Perlu dipahami untuk dapat dijadikan sebagai alat tukar sebuah mata uang tidak harus bergantung pada nilai instristiknya , tetapi bergantung pada legitimasi pemerintah yang menerbitkan mata uang tersebut. nilai sebuah mata uang sangat bergantung kepada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Spoiler for "MEMBANGUN JERMAN TANPA EMAS":



2. DINAR EMAS TIDAK REALISTIS

Kita sudah memahami pentingnya uang sebagai alat tukar. Jumlah rupiah yang beredar di pasar saat ini mencapai Rp. 4000 triliun, jika seluruh rupiah yang beredar tersebut harus menggunakan standar emas ,maka pemerintah membutuhkan cadangan emas sebanyak 8000 ton emas (berdasarkan harga emas saat ini yang mencapai Rp. 500.000/gram), sayangnya Indonesia tidak punya cadangan emas sebanyak itu. cadangan emas yang dimiliki Indonesia hanya 80 ton.

Karena cadangan emas yang dimiliki indonesia hanya sebesar 80 ton , maka yang terjadi adalah kenaikan drastis harga emas dari Rp. 500.000/gram menjadi Rp. 50.000.000/gram.

Kenaikan drastis ini akan mengacaukan perekonomian, orang akan berbondong-bondong menjual barang-barang yang mereka miliki untuk digunakan membeli emas.

Si A menjual kambing seharga 500 ribu, uangnya digunakan untuk membeli 1 gram emas.

setelah pemerintah menetapkan bahwa rupiah harus dibackup dengan emas, maka harga emas akan naik dari 500.000/gram menjadi 50.000.000/gram.

si A kemudian menjual lagi emas yang dimilikinya dan memperoleh 50.000.000

Akhirnya dengan uang 50.000.000 juta tersebut si A bisa memiliki 100 ekor kambing, Wow Ajaib.

Lalu dimana letak keadilan dinar emas sebagai mata uang ?



3. DINAR , KAMBING & INFLASI ?
Teman-temanku meyakini dinar emas adalah mata uang yang sesuai syariah Islam, mereka meyakini dinar emas memenuhi rasa keadilan karena dinar emas tidak mengalami penurunan nilai (inflasi).

Salah satu argumen yang digunakan teman saya untuk membuktikan bahwa dinar emas tahan terhadap inflasi adalah harga dinar emas stabil terhadap harga kambing. Harga kambing tidak banyak mengalami perubahan jika diukur menggunakan dinar emas.
Spoiler for "CERITA DINAR DAN KAMBING":


Pertanyaannya adalah apakah tepat jika perhitungan inflasi hanya didasarkan pada harga kambing ?

apakah ada biro statistik didunia ini yang menghitung inflasi hanya berdasarkan harga seekor kambing ?


Perhitungan inflasi yang dilakukan Biro Pusat Statistik saat ini menggunakan harga lebih dari 280 jenis barang dan jasa sebagai patokannya. barang dan jasa tersebut dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Setiap kelompok terdiri dari beberapa sub kelompok, dan dalam setiap sub kelompok terdapat beberapa item. Lebih jauh, item-item tersebut memiliki beberapa mutu atau spesifikasi. Barang dan jasa tersebut adalah barang dan jasa yang rutin dikonsumsi oleh masyarakat. Perubahan harga barang dan jasa dari tahun ke tahun membentuk apa yang disebut sebagai Indeks Harga Konsumen.

Saya kira kita bisa menilai mana lebih tepat bagi kita untuk mengetahui inflasi apakah dengan melihat Indeks Harga Konsumen atau dengan melihat Harga Kambing


4. DINAR EMAS TAHAN TERHADAP INFLASI ?
Banyak yang beranggapan bahwa jika dinar emas tahan terhadap inflasi karena menggunakan standar emas. karena mata uang yang menggunakan standar emas tidak bisa diproduksi dengan mudah seperti halnya uang flat ( uang yang tidak menggunakan standar emas ). sehingga mata uang yang menggunakan standar emas tidak akan membanjiri pasar dan membuat jumlah uang beredar bertambah secara drastis, yang pada akhirnya menyebabkan inflasi.


Apakah betul mata uang yang menggunakan standar emas bisa tahan terhadap inflasi ?


Saya kira untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu melihat kembali sejarah mata uang Dollar Amerika, karena Dollar Amerika pernah menggunakan standar emas sampai dengan tahun 1933. Pada saat Dollar Amerika menggunakan standar emas ternyata Dollar Amerika juga mengalami inflasi. Dollar Amerika bukan cuma mengalami inflasi tetapi juga mengalami deflasi.

Deflasi yang dialami Dollar Amerika membuat ekonomi amerika susah bangkit dari keterpurukan sehingga Amerika mengalami masa Depresi Ekonomi yang disebut sebagai Great Depresion.

Artinya anggapan bahwa mata uang yang menggunakan standard emas tahan terhadap inflasi tidaklah sesuai fakta sejarah.





5. DINAR EMAS AKAN MENYEBABKAN DEFLASI
Kita sudah mengetahui bahwa mata uang yang menggunakan standar emas ternyata tidak tahan terhadap inflasi , bahkan mata uang yang menggunakan standar emas rentan terhadap Deflasi. pada masa penggunaan standar emas , dollar amerika sering mengalami deflasi, bahkan pada tahun 1929 deflasi yang terjadi turut memperparah krisis ekonomi amerika sehingga membawa amerika serikat mengalami krisis ekonomi terparah sepanjang sejarah yang mereka sebut sebagai GREAT DEPRESSION.

Harga barang yang ada dipasar sangat tergantung jumlah uang yang beredar, jika pertambahan jumlah uang beredar lebih cepat dibanding pertambahan jumlah barang maka akan terjadi INFLASI (kenaikan harga barang).

Sebaliknya jika pertambahan jumlah uang beredar lebih lambat dibanding pertambahan jumlah barang maka akan terjadi DEFLASI (penurunan harga barang).

Masyarakat terus berkembang , ekonomi terus tumbuh , jumlah barang yang diproduksi semakin banyak dari tahun ketahun, volume perdagangan semakin meningkat sehingga membutuhkan uang beredar lebih banyak dari tahun ke tahun sebagai alat transaksi.

Sayangnya laju produksi emas yang digunakan sebagai standar mata uang lebih lambat dibanding laju produksi barang, sehingga pertambahan jumlah uang yang beredar jauh lebih lambat dibanding pertambahan barang , sehingga mata uang yang menggunakan standar emas akan rentan mengalami DEFLASI.

DEFLASI yang disebabkan kelangkaan uang sebagai alat transaksi , lebih banyak membawa dampak buruk bagi masyarakat. karena akan merugikan produsen .Keuntungan mereka menjadi berkurang, meskipun jerih payah yang mereka keluarkan sama besarnya. lebih lanjut kondisi tersebut akan membuat mereka mengalami kerugian karena biaya modal jauh lebih besar dibanding harga jual. imbasnya produsen akan mengurangi jumlah tenaga kerja, atau menghentikan kegiatan produksi, jika hal tersebut terjadi secara beruntun di semua sektor industri maka ekonomi akan mengalami kontraksi.

Sehingga jumlah barang dan jasa yang diproduksi menurun. kemakmuran berkurang , pengangguran bertambah, kemiskinan bertambah, kelaparan bertambah. kejahatan bertambah.

Diubah oleh the.stats 16-10-2014 04:15
0
5.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan