Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

banksymonkeyAvatar border
TS
banksymonkey
Mempertanyakan Kejujuran
Bahan jualan kampanye Jokowi umumnya dinilai hebat. Misalnya revolusi mental dan tol laut. Debat tentang pertahanan misalnya, Jokowi menganggap bahwa ada klausul dalam kontrak untuk bisa membeli kembali satelit Indosat. Sama seperti cara Jokowi berpromosi di waktu-waktu lalu, Jokowi mengopinikan kepada publik seolah-olah itu adalah hasil pemikirannnya. Maka orang berkomentar, Prabowo bicara konsep, Jokowi sudah berpikir melaksanakan. Itulah bedanya orang berpengalaman dengan tidak berpengalaman, kata tim horee! kata jasmev, kata panasbung, kata panastak!

Kalau kita sedikit mau meluangkan waktu untuk googling, tol laut itu ide SBY, bahkan perencanaannya sudah lengkap yang disebut dengan pendulum Nusantara. Indosat sudah dibeli kembali oleh SBY, tetapi hanya kaplingnya. Satelitnya sendiri tak perlu dibeli kembali karena usianya tinggal 2 tahun. Karena itu SBY sudah siap dengan pembelian satelit baru.
Revolusi mental bisa saja tidak perlu menyebut nama Romo Benny sebagai konseptor, karena kita berasumsi bahwa itu adalah hasil kerja tim Jokowi. Tetapi Jokowi harus berani mengakui hal-hal baik yang sudah dikerjakan lawan politiknya misalnya SBY, dan dia akan meneruskannya. Memang ada keahlian para politisi untuk tidak menyebut prestasi lawan, karena itu akan merugikan secara politis. Tetapi harus diingat, jualan Jokowi adalah "kejujuran", dengan mengopinikan lingkaran Prabowo yang dianggap sebagai kelompok jahat. Hal yang sama juga dilakukan oleh Jokowi yang mengabaikan hasil pekerjaan Fauzi Wibowo di Jakarta, dan mengopinikan seolah semua yang dilakukan saat ini adalah ide-idenya. Sekali lagi, semua itu sah bahkan wajib dalam politik, kecuali bila anda menjual "kejujuran". emoticon-Gila

--Selamat berfikir emoticon-shakehand:
0
2.4K
20
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan